MAUMERE, KOMPAS.com - Kekeringan yang melanda Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, semakin meluas.
Hingga kini, banyak warga yang mengalami krisis air minum bersih untuk masak dan minum serta kebutuhan rumah tangga lainnya.
Seperti yang dialami warga Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka. Mereka terpaksa minum air keruh dari bantaran kali yang letaknya dekat dengan permukiman. Kondisi itu sudah berlangsung selama berbulan-bulan.
Baca juga: Kekeringan, Warga Meletakkan Wadah Air di Depan Rumah Setiap Hari
Untuk mendapatkan air di bantaran sungai tersebut, warga terpaksa menggali lubang sedalam 50 cm hingga 1 meter.
"Selama musim kering ini kami terpaksa minum air keruh. Itu kami dapatkan dengan gali di bantaran sungai ini. Kalau tidak ya, tidak bisa masak, minum, dan cuci. Belum lagi mau simpan di MCK," ujar Yovita Yuli, salah seorang warga, kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2019).
Yovita mengatakan, warga di desa Reroroja setiap hari mengambil air di bantaran kali tersebut.
"Kami ini tidak bisa beli air yang dijual pakai mobil tangki. Kami konsumsi air ini saja," katanya.
Ia mengatakan, sebelumnya, jaringan air bersih sudah masuk di desa itu, tetapi tidak semua warga bisa menikmatinya karena faktor ekonomi.
"Harapannya pemerintah bisa bantu kami air minum bersih selama musim kemarau ini. Kami ini hampir berebut air dengan ternak yang diikat di bantaran kali ini," kata Yovita.
Baca juga: Kekeringan 5 Bulan, Puluhan Warga Dusun Ini Bolak-balik Ambil Air dari Satu Sumur
Berdasarkan pantau Kompas.com di lokasi, air minum yang ada di lubang digali warga sangat kotor.
Warga harus menggunakan saringan agar air yang ditimba tidak tercampur tanah dan lumut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.