KOMPAS.com — Ribuan warga di Kota Jayapura, Papua, kembali menggelar unjuk rasa, aksi yang dilakukan tersebut menyikapi dugaan tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Kamis (29/8/2019).
Unjuk rasa ribuan warga Papua itu berakhir rusuh dengan melakukan berbagai aksi perusakan dan pembakaran, serta melakukan penjarahan.
Walau kondisi di Kota Jayapura sudah dalam kondisi terkendali, namun situasi di Kota Jayapura hingga Jumat (30/8/2019) sekitar pukul 01.30 WIT masih mencekam.
Lantaran kondisi Kota Jayapura belum bisa diprediksi, ribuan warga lebih memilih untuk meminta perlindungan dengan mengungsi ke Markas TNI AL, di Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
Berita Jayapura masih mencekam, Ribuan warga mengungsi ke markas TNI AL masih menjadi perhatian para pembaca Kompas.com.
Sementara itu, berita pembunuhan yang diotaki istri yang membunuh suami dan anak tirinya masih terus menjadi pembaca.
Setelah berhasil menangkap AK polisi terus menggali keterangan hingga akhirnya fakta-fakta terbaru pun terkuak motif dan alasan pelaku menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut utang Rp 10 miliar tersangka AK disebabkan karena usahanya yang gagal dan perilaku pelaku yang banyak menggunakan kartu kredit.
Berikut ini 5 berita populer nusantara selengkapnya:
Seorang warga yang biasa di sapa Jojo mengatakan, ribuan warga yang mengungsi ke instalasi militer Markas TNI Angkatan Laut Hamadi karena ketakutan.
Sebab, ribuan warga masih bertahan di halaman kantor Gubernur dan dikhawatirkan adanya kerusuhan susulan.
"Kondisi kami lagi trauma. Kami takut kalau massa balik dan melakukan pengerusakan dan penjarahan, hingga pembakaran. Itu yang buat kami mengungsi," kata nya saat ditemui sedang berjaga-jaga di Jalan Raya Entrop.
Jojo mengatakan, pengungsi kebanyakan anak-anak dan perempuan.
"Kita pria berjaga-jaga. Karena ini bukan lagi menyampaikan aspirasi. Mereka merusak dan membakar, bahkan melakukan penjarahan. Jadi kami bersatu," katanya.
Baca juga: Jayapura Masih Mencekam, Ribuan Warga Mengungsi ke Markas TNI AL