GORONTALO, KOMPAS.com — Kasus dugaan kekerasan terhadap siswa terjadi di SMA Terpadu Wirabakti di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
M Akbar (16), siswa SMA Terpadu yang diduga menjadi korban kekerasan, saat ini masih dalam perawatan dokter di RS Aloei Saboe, Gorontalo.
Diduga ia mendapat kekerasan dari alumni, pelatih, dan senior saat berada di sekolah.
SMA Terpadu Wirabakti merupakan sekolah berasrama yang menerapkan aturan dan disiplin tinggi.
“Sejak Senin anak saya mendapat perawatan di Rumah Sakit Aloei Saboe akibat (dugaan) kekekerasan yang dilakukan oleh tiga orang, pelatih, alumni, dan seniornya. Kami belum diperbolehkan pulang karena masih menunggu CT-scan,” kata Nirwana Dunda, orangtua Akbar, Rabu (21/8/2019).
Baca juga: Terdakwa Pembunuhan Taruna ATKP Makassar Divonis 10 Tahun Penjara
Menurut Nirwana, anaknya mendapat pukulan di kepala dengan tumbler air minum, rotan di betis dan di beberapa bagian tubuh lainnya. Pemukulan ini terjadi setelah diketahui M Akbar mengisap rokok.
Nirwana juga menjelaskan berdasar pengakuan anaknya, penganiayaan dilakukan di depan barak yang disaksikan oleh siswa lainnya.
“Mungkin pesan kepada siswa lain agar tidak melanggar aturan, tapi apakah dengan cara begini,” ujar Nirwana.
Kasus kekerasan yang menimpa anaknya ini terkuak saat anaknya minta izin pulang ke rumah karena alasan sakit.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.