Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Imbau Nelayan Tak Jual Ikan yang Terpapar Limbah Minyak

Kompas.com - 07/08/2019, 17:53 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta nelayan tidak menjual ikan yang diduga terpapar limbah minyak mentah Pertamina.

"Karena nanti akan diganti rugi, saya mengimbau jangan melakukan tindakan yang nanti akan merugikan bagi yang tidak tahu, dengan menjual ikan yang terkena oleh limbah minyak," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan hal itu saat meninjau lokasi terdampak limbah minyak Pertamina di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (7/8/2019).

Baca juga: 18.250 Kilogram Limbah Minyak Mentah Terkumpul di Pulau Untung Jawa

Emil, sapaan akrabnya, berharap Pertamina bisa menyelesaikan munculnya gelembung gas disertai tumpahan minyak sumur YYA1 area Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) pada 10 hingga 14 hari ke depan.

"Apakah di hari itu bisa dideklarasikan masih boleh melaut atau lautnya masih tercemar," katanya.

Emil juga meminta warga yang dirugikan untuk tetap tenang.

Sebab, saat ini kerugian akibat tumpahan minyak tersebut tengah dihitung, baik bagi nelayan, petani tambak, dan pengepul ikan.

Ganti rugi itu ditargetkan dibayarkan dalam 10 hari ke depan.

"Kita berharap secepatnya, dan setransparan-transparannya," kata Emil.

Sebelumnya, sebanyak 1.373 jaring nelayan Karawang terkena tumpahan minyak Pertamina di Laut Jawa.

Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan Nelayan Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Setya Saptana mengatakan, jaring yang terpapar tumpahan minyak rata-rata milik nelayan dengan kapal di bawah 8 Gross Ton (GT).

"Jaring yang sudah kena tumpahan minyak susah dibersihkan," kata Setya, Senin (5/8/2019).

Baca juga: Dampak Tumpahan Limbah Minyak Pertamina, Wisata Pantai di Karawang Ditutup

 

Saat ini, kata dia, pihaknya tengah melakukan pendataan hingga verifikasi oleh Tim Verifikasi Kompensasi bersama Pertamina.

"Jika ada nelayan yang terdampak, silakan melapor kepada Dinas Perikanan," kata dia.

Selain itu, sejumlah titik mangrove juga terdampak limbah minyak Pertamina. Hanya saja, pihaknya belum bisa memastikan berapa luas mangrove yang terpapar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com