Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Selatan Yogyakarta Rawan Potensi Gempa dan Tsunami, Ini yang Harus Dilakukan

Kompas.com - 19/07/2019, 07:00 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pakar tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko menyampaikan, pantai selatan DIY rawan potensi gempa bumi dan tsunami.

Hal ini karena pantai selatan DIY menghadap megathrust selatan Jawa.

"Megathrust itu kan di daerah subduksi, Kalau di selatan Jawa subduksinya Indo-Australia yang menyodok ke Eurasia tempat kita itu, yang kira-kira 7 sentimeter per tahun itu," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/7/2019).

Baca juga: Gempa Maluku Utara, Kesulitan Mulai dari Tenaga Medis hingga Makanan Siap Saji

Disampaikanya, potensi gempa di selatan Jawa sudah dihitung oleh Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) dan diterbitkan dalam buku tahun 2017.

Diasumsikan magnitudo maksimum berdasarkan kajian PuSGeN di atas 8,7. Widjo lantas membuat permodelan tsunami ketika terjadi gempa dengan mengasumsikan magnitudo 8,8.

Berdasarkan permodelan, jika terjadi gempa dengan magnitudo 8,8, gelombang tsunami diperkirakan memiliki potensi ketinggian 20 meter.

Jarak masuknya gelombang tsunami diperkirakan 3 km sampai 4 km. Waktu sampai di pantai 30 menit setelah gempa.

"Skenario ini sebetulnya khusus untuk di pantai selatan DIY. Tapi kalau di selatan Jawa ya kira-kira seperti itu, kalau magnitudo 8,8," ujarnya.

Mengacu pada permodelan dan potensi kerawanan gempa serta tsunami di pantai selatan DIY, maka perlu adanya upaya mitigasi. Upaya mitigasi ini harus dijadikan program oleh BPBD setempat.

"Mitigasi bisa dengan mengurangi resikonya atau meningkatkan kapasitas masyarakatnya. Jadi harus didik setiap tahun evakuasinya gimana, shelternya gimana dan lain-lain," ujarnya.

Baca juga: Sebanyak 2.473 Rumah Warga Rusak akibat Gempa Maluku Utara

Mitigasi juga bisa dilakukan dengan penataan wilayah. Penataan wilayah artinya pemukiman jangan dekat dengan bibir pantai. Jaraknya tergantung dari topografi dan morfologi setiap daerah.

"Kalau bisa ya ada barrier lah, misalnya gumuk pasir jangan dirusak, ditanam tanaman vegetasi pandan sama cemara laut. Itu yang bisa mengurangi (gelombang tsunami)," ucapnya.

Dari hasil survei yang dilakukanya, peristiwa tsunami yang terjadi di Pangandaran, Jawa Barat tahun 2006 juga sampai di pantai selatan DIY. Tinggi gelombang tsunami sekitar 3 meter sampai 4 meter.

"Saya survei sendiri sampai di Yogya juga ya sekitar tiga sampai empat meter. Tapi terlindungi oleh gumuk pasir ya, gumuk pasirnya kan itu lumayan tinggi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com