GRESIK, KOMPAS.com – Dalam beberapa hari terakhir, nama Kepala Kantor Kementerian Agama Gresik, Markus, menjadi perbincangan netizen.
Hal tersebut karena netizan menyebut nama Markus, identik dengan nama non-Muslim.
Polemik nama Markus berawal dari sejumlah karangan bunga ucapan selamat atas pelantikan Markus sebagai kepala Kantor Kemenag Gresik yang baru.
Karangan bunga itu terpajang di halaman Kankemenag Gresik, yang beralamat di Jalan Jaksa Agung Nomor 39, Gresik.
Salah satunya karangan bunga berasal dari Pdt Hendry Hariyono, M. Th dan jemaat Gereja Kemah Tabernakel di Jalan Dr Soetomo nomor 19 Gresik.
Baca juga: Kisah Ina, Malu Gagal Berangkat Haji Lalu Mengurung Diri
Karangan bunga dari Pendeta Hendry itulah yang kemudian diunggah oleh oknum tidak bertanggung jawab di media sosial Facebook dan kemudian menjadi polemik.
Menanggapi polemik itu, Markus menjelaskan bahwa dia merupakan seorang Muslim.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai kepala humas Kanwil Kemenag Jawa Timur ini menyatakan, dia sudah Muslim sejak dilahirkan. Markus bahkan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang memang tercatat beragama Islam.
“Saya beragama Islam sejak lahir, bahkan saya dari kecil dibesarkan di lingkungan pondok pesantren di Sumenep,” ujar Markus, Rabu (10/7/2019).
Markus menjelaskan, nama itu berawal pada saat dia hendak mendaftar di Madrasah Ibtidaiyah.
Pihak sekolah mendengar namanya Markus, padahal sebenarnya Mahrus, dan itu terus berlanjut hingga sekarang.
Markus meminta polemik namanya tidak perlu diperdebatkan panjang lebar, apalagi sampai menjadi perbincangan di dunia maya.
“Saya tidak merasa aneh sebelumnya kalau nama itu bagian dari konteks agama tertentu. Hanya yang menjadi heran saya, ini tidak ada tabayyun (klarifikasi) kok kemudian viral, mestinya kan tabayyun dulu biar enak (jelas),” kata dia.
Baca juga: Kisah Nyata saat Berburu Berfoto Instagramable di Pura Lempuyang Bali
Pria kelahiran Sumenep ini juga mengimbau kepada masyarakat maupun warganet untuk tidak gampang percaya dan menelan informasi secara mentah-mentah tanpa sumber yang dapat dipercaya.
Kendati Markus sendiri menyatakan tidak terganggu dengan hal itu.