PAMEKASAN, KOMPAS.com – Air mata Ina Binti Halil Jutahir (58) tak terbendung saat melepas dua tetangganya yang berangkat haji tahun ini.
Harapan perempuan asal Dusun Aersoji, Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, untuk berangkat haji bersama kedua tetangganya itu harus kandas.
Sebab, pihak bank penerima setoran haji di Kabupaten Pamekasan, terlambat memasukkan data pelunasan haji ke rekening haji.
Melihat kedua tetangganya berseragam haji naik ke mobil bersama rombongan keluarga untuk diantar ke lokasi pemberangkatan, Ina semakin lunglai.
Ia mengajak anaknya, Uswatun Hasanah, pulang lebih awal dari rumah tetangga itu. Sekaligus, ia ingin menutupi rasa malunya karena gagal berangkat haji tahun ini.
Baca juga: Sudah 3 Kali Ikut Manasik, Ibu Asal Madura Gagal Berangkat Haji
Sebab, semua tetangga, sanak famili Ina, sudah mendengar kabar jika dia akan berangkat haji tahun ini.
Dua hari setelah keberangkatan haji kloter 9 dan 10 asal Pamekasan itu, Ina memilih mengurung diri di rumahnya.
Ia tidak mau ditemui orang lain, kecuali keluarganya sendiri. Sehari-hari, Ina lebih meningkatkan ibadahnya dengan mengkhatamkan Al-Quran.
Uswatun Hasanah, anak kandung Ina saat ditemui di kediamannya, Kamis (11/7/2019) mengatakan, ibunya enggan bertemu siapa pun.
Termasuk perwakilan pihak bank yang datang untuk meminta maaf, atas kelalaian mereka mengirimkan setoran haji ke rekening haji beberapa waktu lalu.
"Kemarin ada pihak bank ke sini mau minta maaf. Ibu tidak mau menemui. Bahkan, meminta agar pihak bank suruh pulang," kata Uus, sapaan Uswatun Hasanah.
Lebih rajin beribadah
Uus memahami kekecewaan ibunya. Tetapi, dirinya juga bersyukur karena setiap hari, ibunya lebih banyak beribadah.
Bahkan, pukul 03.00 dini hari, ibunya sudah bangun untuk solat tahajud dan kembali menghatamkan Al-Quran.
"Hikmahnya, ibu semakin rajin ibadahnya. Meskipun kekecewaannya belum bisa terobati," imbuh Uus.
Baca juga: Kumpulkan Uang di Karung Selama 30 Tahun, Nenek Ini Akhirnya Berangkat Haji