KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Hilangkan Stigma Negatif Mantan Teroris, Ganjar Tertawa Lepas Bersama Mereka

Kompas.com - 28/06/2019, 18:15 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com - Sekumpulan manusia yang pernah menebar teror di Republik ini berkumpul di Solo, Kamis (28/6). Tapi jangan khawatir, mereka tidak sedang merencanakan aksi teror baru. Justru para mantan narapidana terorisme itu asyik bercanda tawa dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng).

Ya Ganjar Pranowo ada di sana dalam rangka menghadiri halalbihalal yang digelar Yayasan Gema Salam. Yayasan ini menghimpun para eks napi terorisme untuk mendampingi mereka menjalani kehidupan normal selepas penjara.

Nah, Ganjar yang didaulat memberikan sambutan justru memanfaatkannya sebagai ajang canda tawa. Ia menyapa bahkan meledek para mantan teroris itu selayaknya di tengah reuni sahabat lama.

"Saya penasaran, mas Jack Harun ini aslinya darimana?" tanya Ganjar begitu naik panggung pada acara halalbihalal mantan napi terorisme di Hotel Salaview Solo, Jumat (28/6).

Baca jugaKetika Ganjar Izin Pakai Nama "Mbah Bandinyem" untuk Komunitas Motor

"Jogja pak, dari Gunung Kidul," jawab Jack yang nampak kaget.

Seperti dalam keterangan yang Kompas.com terima, Jumat (28/6/2019), mantan anak buah pelaku bom bali, Noordin M Top itu tak menyangka, Ganjar membuka sambutan dengan menanyakan daerah kelahirannnya.

Belum habis kekagetan Jack, ia dibuat terpingkal-pingkal mendengar respon Ganjar.

"Owh dari Gunung Kidul? Mosok ono jeneng Jack Harun ning Gunung Kidul (masa ada nama Jack Harun di Gunung Kidul). Saya tahunya orang Gunung Kidul itu namanya Tugimin," canda Ganjar.

Kolega Jack yang berkumpul di Hotel Salaview tak kuasa pula menahan tawa ketika Ganjar meneruskan ledekannya.

Baca jugaGanjar Salami ASN, Gus Yasin Dapat Cium Tangan

"Mas Jack sekarang jualan soto ayam, katanya ayamnya dipilih yang tua-tua. Lah pasti alot (keras) dagingnya, kan ayame wis mbah-mbah (ayamnya sudah tua-tua)," sergahnya.

Tawa kembali pecah berderai-derai di ruangan berukuran 10 x 20 meter itu. Selain Jack, puluhan mantan napiter lain juga datang.

Asal tahu saja, selepas menjalani hukuman, mereka rata-rata sekarang sibuk berdagang. Ada yang berjualan soto, usaha bengkel, hingga laundri.

Melihat kekocakan Ganjar, puluhan kolega Jack pun tak sungkan lagi tertawa lebar. Setelah acara, mereka merubung Ganjar untuk salaman dan swafoto sebagai kenang-kenangan.

Susah diterima masyarakat

Dari situ, terlihat para mantan napiter nampak senang karena merasa diterima sebagai teman. Padahal dalam keseharian selepas penjara, masih banyak anggota masyarakat yang alergi pada mereka.

Stigma sebagai mantan teroris rupanya masih melekat kuat. Guna meluruhkannya, Jack tak hilang akal. Ia membuat program soto gratis setiap jumat.

Sementara itu, sambutan Ganjar yang lepas, menurut Jack, menjadi suatu hal yang menggembirakan. Dengan ini ia berharap stigma sebagai teroris pelan-pelan menghilang.

Baca jugaBerkunjung ke Pekalongan, Gubernur Ganjar Redakan Amarah Warga

"Semoga menjadi bukti bagi masyarakat bahwa kami sudah bisa membaur, berbagi, dan melepas masa lalu yang kelam," tandasnya.

Ganjar sendiri mengaku sepakat dengan ide penerimaan kembali para eks napiter. Menurutnya, jika mereka sudah berikrar kembali pada NKRI maka Negara wajib melindungi dan mendampingi.

"Pasti akan kami bantu, toh mereka juga anak bangsa. Caranya ya sosialisasi kepada masyarakat untuk memulihkan mereka, bantuan akses kredit, pelatihan dan pendampingan," tandasnya.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com