Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Anak Keluarga Imigran di Pekanbaru Difasilitasi Sekolah

Kompas.com - 27/06/2019, 13:01 WIB
Rachmawati

Editor

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru siap menampung sekitar 200 anak dari keluarga imigran yang mencari suaka politik ke wilayah setempat pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang ada.

"Kami akan mulai menempatkan anak-anak imigran itu pada tahun ajaran baru 2019/2020," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal di Pekanbaru, Minggu (27/6/2019).

Baca juga: Mobil KIA Terbakar di Area Bandara SSK II Pekanbaru

Abdul Jamal menjelaskan kebijakan ini dilakukan atas perintah Kemenkumham dan Kemendiknas, karena Kota Pekanbaru yang menjadi lokasi penampungan dan tempat singgah imigran yang memiliki anak-anak usia sekolah.

"Pekanbaru diminta berpartisipasi untuk memberikan tempat bagi anak-anak imigran usia sekolah agar mendapat pendidikan," tuturnya.

Sambil menunggu mendapatkan negara suaka, mereka bisa bersekolah supaya tidak menjadi masalah sosial.

"Ini merupakan tindaklanjut pertemuan di Yogyakarta di mana Pekanbaru menjadi lokasi penampungan imigran, selain Medan," katanya.

Baca juga: Meneteskan Air Mata, Kepala Sekolah Cabut Surat Edaran Siswa Wajib Berbusana Muslim

Jamal menyebutkan untuk semua biaya sekolah tentunya harus bayar dan itu ditanggung oleh Intenational Organization Migration (IOM). Ini adalah salah satu lembaga khusus imigran di PBB (UNHCR).

"Jadi, kita hanya menyalurkan atau memfasilitasi saja," ujarnya.

Jamal menambahkan, syarat utama untuk anak-anak yang akan bersekolah wajib bisa berbahasa Indonesia. Selain akan ada pendampingan, agar anak-anak bisa berbaur dan mengikuti pelajaran. Sedangkan lokasi sekolah akan disesuaikan di sekitar tempat penampungan.

"Sistemnya kami titip saja. Sekolah yang disasar tentulah yang muridnya kurang. Ada yang kami titip tiga orang di satu sekolah atau bisa lebih. Sesuai dengan jumlah yang bisa di sekolah itu," ujarnya.

Baca juga: 5 Fakta Surat Edaran Siswa Wajib Berbusana Muslim, Wakil Bupati Minta Maaf hingga Kepala Sekolah Cabut Surat

Diakui Jamal, banyak sisi positif dari rencana ini. Anak-anak  tentu tak lagi jadi anak tanpa pendidikan. Selain itu, mereka bisa mendalami Bahasa Indonesia. Sebaliknya, anak-anak SD Negeri tersebut juga bisa belajar Bahasa Inggris.

"Anak-anak imigran ini kan pintar berbahasa Inggris. Nah, anak-anak kita bisa pula belajar dan saling dapat keuntungan," pungkas Jamal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com