Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Bima Arya Ingin Pindahkan Pusat Ekonomi Bogor

Kompas.com - 25/06/2019, 10:12 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pemindahan pusat perekonomian ke arah utara Kota Bogor sudah mendesak untuk dilakukan.

Alasannya, selain kondisi di area pusat kota, di sekitar Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor sudah sangat padat. Penyebaran kawasan perekonomian juga diperlukan untuk mendukung pembangunan di Kota Bogor agar lebih merata.

Bima sudah menyiapkan wilayah yang akan dijadikan sebagai pusat perekonomian yang baru.

Kawasan Kedung Halang yang berada di Kecamatan Bogor Utara disebut menjadi lokasi alternatif pemindahan tersebut.

Baca juga: Bima Arya Usulkan Pemindahan Pusat Ekonomi Kota Bogor

Usulan pemindahan itu juga sudah dimasukkannya ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2015-2019 di periode pertama kepemimpinannya.

Bima menegaskan, kawasan Bogor Utara ke depan akan menjadi pusat jasa dan perdagangan.

"Jadi, pusat kota dan pemerintahan saat ini akan menjadi pusat bangunan heritage saja. Pusat pemerintahan tidak bisa disatukan dengan pusat perekonomian," ungkap Bima, Selasa (25/6/2019).

Baca juga: Bima Arya: Sistem Zonasi PPDB Terlalu Ambisius, Harus Dievaluasi

Untuk merealisasikan rencana itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kini semakin memperketat perizinan di pusat kota.

Bima mengatakan, tidak akan ada lagi pembangunan hotel atau resort di pusat kota. Selain itu, keberadaan angkutan kota (angkot) juga akan dibatasi dan dikurangi.

Ia menegaskan, aturan tersebut akan tetap berlaku di periode kedua kepemimpinannya ini.

"Penduduk akan tetap bertambah, jadi tidak bisa kita mengandalkan pusat kota saat ini. Oleh karena itu harus ada pusat yang lainnya,” sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com