Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Korban Tragedi Truk Terjun ke Jurang Terpukul, Mengaku sedang Mendaftar SMK...

Kompas.com - 24/06/2019, 19:15 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Suasana muram memenuhi halaman mortuary RSUD Wates. Banyak orang di beberapa sudut ruang itu menangis sementara beberapa lainnya air mukanya redup.   

Termasuk seorang anak laki-laki yang duduk sendiri di sebuah bangku panjang.

Ia hanya berdiam diri duduk membungkuk sambil melipat jari kedua tangannya dan menyelipkan di antara kedua lutut. Tatapannya kosong.

Eko Haryanto, 17 tahun, anak laki-laki itu. Ia adalah anak pertama dari Suratman, 40 tahun, korban kecelakaan truk pengangkut kayu gelodongan.

Ia mengaku terpukul atas kepergian ayahnya. “Kaget pokoknya Mas. Kata orang, mobil e bapakmu ngglempang (truk yang ditumpangi bapak terbalik,” kata Eko, Minggu (23/6/2019) kemarin.

Baca juga: Truk Bermuatan Kayu Gelondongan Jatuh ke Jurang, 2 Tewas dan 7 Luka Berat

Banyak yang melintas di dalam pikirannya saat itu. Pasalnya, ayahnya tulang punggung keluarga.

Ia pekerja keras yang pergi pagi pukul 08.00 dan pulang sore pukul 15.00 WIB setiap hari, dengan penghasilan lumayan.

“Penghasilan cukup untuk hidup keluarga,” kata Eko.

Kepergian ayahnya, tentu membuat berat keluarga.

Eko menceritakan, ibunya hanyalah seorang pekerja di ladang yang sehari-hari bekerja mencangkul di tegalan.

Baca juga: Truk Masuk Jurang di Kulon Progo, Polisi Sebut Jalan di Lokasi Rawan

Anak akan masuk SMK

Namun lebih dari itu. Eko mengatakan, dirinya sebentar lagi masuk sekolah ke jenjang menengah atas. Ia baru saja mendaftar ke SMK jurusan kelautan di Kecamatan Temon.

Sekolah tentu menjadi kebanggaan keluarga. “(Apalagi sekarang) baru mau masuk SMK. Sedang mendaftar di Temon,” kata Eko.

Suratman merupakan satu dari dua korban kecelakaan di Dusun Klepu, Minggu siang.

Di sana, terdapat jalan kecil dua jalur namun bergelombang, ada beberapa lubang, sisi satu berupa tebing yang tidak curam, sisi satunya jurang yang tidak tahu seberapa dalam.

Pohon dan hutan memenuhi jurang yang curam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com