Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2019, 17:08 WIB
Ari Widodo,
Rachmawati

Tim Redaksi

BANJARNEGARA,KOMPAS.com - Libur lebaran banyak dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga salah satunya dengan berwisata.

Salah satu destinasi wisata alam yang menjanjikan nuansa segar pegunungan bisa ditemukan di objek wisata Kalianget Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Badan lelah langsung segar setelah terkena air hangat yang memancar dari mata air belerang yang membentuk telaga kecil persis di bawah kumpulan batu besar.

Para pengunjung bebas memilih mandi di pancuran terbuka atau dalam bilik - bilik tertutup yang tersedia. Pengunjung juga bisa berendam di kolam air hangat yang berada di tebing Bukit Panongan dan Bukit Condong.

Biasanya air yang bercampur belerang akan mengeluarkan bau menyengat, tetapi di Kalianget air yang ada di kolam rendam ataupun di pancuran jernih dan tidak mengeluarkan aroma menyengat khas belerang.

Baca juga: Lebaran di Pengungsian, Jemaah Ahmadiyah Rindu Kampung Halaman

Menurut Huston, manajer pelaksana objek wisata Kalianget Banjarnegara Jateng, air di pancuran yang berada dalam 12 bilik mandi dan kolam rendam selalu bersih karena dari sumber mata air panas, air diendapkan dulu di kolam penampungan dan rajin dibersihkan dari kotoran.

"Bedanya dengan sebelum dikelola seperti ini. Kalau dulu air dari sumber langsung untuk mandi sehingga sangat panas. Kalau sekarang kan air terasa hangat pas kalau untuk mandi dan relaksasi," kata Huston, saat ditemui Kompas.com, Minggu (9/6/2019).

Mandi menggunakan air belerang di Kalianget berkhasiat menghilangkan pegal-pegal, penyakit kulit, serta meriang. Tak heran jika para pengunjung banyak yang berkomentar langsung merasa fresh usai terkena basuhan air hangat Kalianget.

Selain kolam dan pancuran air hangat ada beberap spot berswafoto, panahan, camping, panggung akustik, dan spot memancing.

Huston menambahkan, objek wisata Kalianget Banjarnegara ini sudah ada sejak dirinya belum lahir. Hanya saja beberapa tahun terakhir mulai dikelola secara profesional oleh Perum Perhutani KPH Banyumas Timur dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

"Ada perjanjian kerja sama antara desa dengan Perhutani. Tenaga lapangannya ditunjuk dari karang taruna desa," tutur Huston.

Baca juga: 3 Wisatawan Tewas di Bangka Belitung, Pengelola Wisata Abaikan Standar Keselamatan

Sebelum dibuka sebagai tempat wisata komersial, Kalianget digunakan warga sekitar untuk mandi dan bersantai setelah beraktivitas di sawah, ladang, maupun hutan.

"Ke depan akan ditambah dengan flyng fox, tracking kami benahi, kafe di dalam area serta penambahan taman buatan," imbuhnya.

Berjarak lebih kurang dua kilometer dari Jalan Raya Pekalongan - Banjarnegara - Dieng, objek wisata yang terletak di antara Bukit Panongan dan Bukit Condong ini memang belum memiliki akses angkutan umum. Namun jalan aspal menuju lokasi sudah bisa dilalui kendaraan roda empat karena merupakan jalur Alternatif Gripit yang menuju Banjarnegara.

Suhu udara terasa sejuk sehingga nyaman untuk beristirahat bersama keluarga.

Salah satu pengunjung asal Kandangserang Kabupaten Pekalongan, Aryo (25) mengatakan dirinya sudah dua kali berkunjung ke Kalianget.

"Tahunya dari teman, pas ke sini memang asyik, masih alami. Habis mandi rasanya segar sekali. Menghilangkan capek setelah kerja. Kalau ada kebun binatang dan kafe mungkin tambah betah, " ujar Aryo.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Murah di Bangka yang Bisa Anda Pilih

Tak berbeda dengan Aryo, pengunjung asal Kabupaten Batang, Anggun yang datang bersama kawan-kawan sebayanya terlihat antusias berswafoto di beberapa spot.

"Enak tempatnya, adem, banyak pohon pohon, ada sungainya jernih dan ada bukit - bukit yang tinggi," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com