Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, 3 Rute Pelayaran di NTT Ditutup

Kompas.com - 03/06/2019, 23:02 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Cuaca buruk yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa hari terakhir ini mengganggu pelayaran di wilayah itu.

Hal itu mengakibatkan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kupang, NTT menutup tiga rute pelayaran.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Burhan Zahim mengatakan, penutupan tiga rute itu, akibat angin kencang yang disertai gelombang tinggi.

"Angin hari ini sangat kencang dan tentunya dengan cuaca buruk ini, maka kita akan menutup tiga rute pelayaran. Kita tidak ingin mengambil risiko," ungkap Burhan kepada Kompas.com, Senin (3/6/2019).

Baca juga: Mudik Lancar, Warganet: Kemacetan Itu Tradisi, Kok Dihilangkan?

Tiga rute pelayaran yang ditutup yaitu Kupang ke Sabu Raijua, Kupang ke Ende dan Kupang ke Waingapu, Sumba Timur.

Untuk Kupang ke Ende dan Kupang Sabu sebut Burhan, akan dibuka pelayaran pada Rabu (5/6/2019).

Sedangkan rute Kupang menuju Waingapu, akan dibuka pada Jumat (7/6/2019).

Sementara itu kata Burhan, untuk rute Kupang - Rote dijadwalkan akan dibuka Selasa (4/6/2019) pagi pada pukul 5.00 Wita dari Pelabuhan Bolok, dengan menggunakan dua kapal untuk pulang pergi.

Begitu juga rute Kupang - Kalabahi, Alor dijadwalkan akan dibuka besok siang pada pukul 12.00 Wita, dengan menggunakan dua kapal. Rencananya akan pulang pergi.

"Kita juga akan bukan rute Kupang - Lewoleba, Adonara - solor - Larantuka besok siang pada pukul 12.00 Wita, dengan menggunakan satu kapal," ucap Burhan.

Baca juga: Mudik Lebaran, Pulang Menjemput Keajaiban Maaf...

Burhan berharap, semua rute pelayaran yang telah dibuka itu bisa berlayar dengan lancar sesuai dengan rencana.

Forecaster BMKG Kupang, Maria Seran mengatakan, angin kencang yang berkisar antara 15 hingga 20 knots itu melanda wilayah NTT sejak 20 Mei 2019 lalu.

Penyebab angin kencang karena adanya tekanan udara yang tinggi di wilayah Australia.

Menurut Seran, perbedaan tekanan udara antara Australia (1024 mb) dan NTT (1012 mb) cukup signifikan. Hal inilah yang menyebabkan angin terasa kencang di NTT.

"Angin kencang ini diperkirakan akan berlangsung hingga 6 Juni 2019 mendatang. Setelah itu, akan mulai menurun intensitasnya,"ungkap Seran kepada Kompas.com, Senin pagi.

Seran menjelaskan, posisi matahari sekarang di belahan bumi utara. Itu berarti, tekanan di utara akan lebih rendah dibandingkan tekanan di bagian bumi selatan. Sehingga, angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah.

Seran menyebut, kecepatan angin maksimum yang terukur di wilayah NTT berkisar antara 15 hingga 25 knots.

Kondisi angin kencang ini lanjut Seran, sangat berdampak pada ketinggian gelombang laut di wilayah perairan NTT, terutama di wilayah perairan NTT bagian selatan hingga barat.

"Untuk tinggi gelombang laut, berkisar antara 2,5 hingga 4 meter," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com