Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bus Angkut Motor Pemudik di Palu, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 03/06/2019, 17:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, sejumlah ruas jalan raya telah dipadati oleh pemudik yang menggunakan moda transportasi kendaraan pribadi maupun transportasi umum sejak Rabu (29/5/2019).

Uniknya, ada sebuah unggahan yang menampilkan sejumlah motor diikat tali dan diangkut pada bagian belakang bus. Peristiwa ini diduga terjadi di Palu, Sulawesi Tengah.

Kejadian diangkutnya motor di bagian belakang bus, kemudian menjadi ramai diperbincangkan di media sosial. Misalnya, akun Instagram Info Karesidenan Solo, @iks_infokaresidenansolo turut mengunggah foto ini.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Sejumlah sepeda motor pemudik diangkut dengan bus di Terminal Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (28/5/2019). Pemudik memilih mengangkut sepeda motornya dengan bus yang dinilai lebih murah dan menghemat tenaga saat mudik.?? ?? ?? Selain itu, belum adanya angkutan khusus menjadi salah satu alasan pemudik menggunakan bus untuk membawa motor mereka. ?? Warga Palu biasa mengikat motornya di belakang bus sebab bila membawa motor tersebut berjarak jauh dan berkelok. Meskipun mereka sudah tahu bila jasa penitipan motor itu sangat berisiko.?? (????Antara Foto/Mohamad Hamzah??) . . ????gtvindonesia_news . #mudik #unik #warga #palu #motor #bus #tradisi #lebaran2019 #GTVNews

Sebuah kiriman dibagikan oleh IKS Info Karesidenan Solo (@iks_infokaresidenansolo) pada 29 Mei 2019 jam 7:09 PDT

Penjelasan polisi

Kapolres Palu AKBP Mujianto menyampaikan bahwa pengangkutan motor tersebut benar terjadi di Palu, tepatnya di Terminal Mamboro, Palu.

"Betul terjadi di Palu. Pada saat itu, kami periksa kelengkapan kendaraannya dan memang milik penumpang bus," ujar Mujianto saat dihubungi Kompas.com pada Senin (3/6/2019).

Mujianto juga mengungkapkan bahwa pihak kepolisian sempat menurunkan motor-motor tersebut dengan alasan bus tidak diperuntukkan mengangkut motor.

Menurut dia, membawa motor pada bagian belakang bus juga bisa membahayakan pengguna jalan lainnya.

"Akan tetapi pemilik merupakan korban bencana gempa dan tsunami, mereka memohon kebijakan dari kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub)," ujar Mujianto.

Baca juga: Viral Penumpang Merasa Dikibuli Lion Air saat Mudik, Ini Kronologinya

Mujianto mengatakan bahwa alasan pemudik membawa motor di bagian belakang bus karena moda transportasi bus dinilai lebih hemat biaya dan energi.

"Mereka kurang biaya kalau membeli bahan bakar dengan jarak tempuh 18 jam," ujar Mujianto.

Dengan demikian, kepolisian membolehkan pemudik membawa sepeda motor di bagian belakang bus. Namun, Mujianto harus mengkomunikasikan kejadian ini dengan pos-pos pengamanan yang dilewati untuk melaporkan dan mengecek tali.

Selain itu, Mujianto juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk memperhatikan barang bawaannya, mematuhi rambu-rambu lalu luntas, dan pastikan Anda dan kendaraan Anda dalam keadaan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com