PANGKAL PINANG, KOMPAS.com- Konsumsi daging kerbau di kalangan masyarakat memerlihatkan tren positif, menyusul kian melonjaknya harga daging sapi.
Kepala Bulog Subdivre Bangka Taufiqurohkhmah mengatakan, selama Ramadhan, sebanyak 40 ton daging kerbau beku telah didistribusikan untuk wilayah Kepulauan Bangka Belitung.
"Masyarakat antusias. Sampai 40 ton yang kami distribusikan. Bahkan banyak lagi yang menanyakan kapan lagi masuk ke daerah mereka," kataTaufiqurohkhmah kepada Kompas.com di kantornya, Selasa (28/5/2019).
Baca juga: Bulog Sumsel Impor 215 Ton Daging Kerbau Beku dari India untuk Kebutuhan Ramadhan
Dia mengungkapkan, daging kerbau yang masuk via Jakarta itu didistribusikan ke masyarakat umum, rumah makan, restoran hingga hotel.
Harga eceran dipatok Rp 80.000 per kilogram atau lebih murah dibanding daging sapi yang saat ini harganya bertengger di angka Rp 120.000 per kilogram.
"Sampai Idul Fitri kami masih punya kuota 4 ton lagi," ujar dia.
Baca juga: Fakta Wabah Antraks di Gorontalo, 2 Warga Terjangkit hingga Usai Pesta Daging Kerbau
Menurut Taufiqurohkhmah, daging kerbau beku menjadi alternatif selain daging sapi yang harganya cenderung naik menjelang lebaran.
Masyarakat juga diberi tahu manfaat daging kerbau yang rendah lemak, tinggi protein dan lebih higienis. Hanya saja tekstur daging kerbau lebih liat.
"Ini kerbau ternak, ada sertifikasi kesehatan dan MUI juga," ucapnya.