TIMIKA, KOMAPAS.com - Menjelang hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, harga cabai rawit di Pasar Sentral Timika, Papua, naik mencapai Rp 120 ribu perkilogram.
Kenaikan harga cabai rawit ini sudah mulai terjadi dalam beberapa hari tekahir. Sebelumnya, harga cabai rawit ini hanya Rp 60.000 per kilogram.
Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga ini disebabkan stok dari agen maupun dari petani lokal berkurang.
"Semenjak empat hari yang lalu harga cabai ini mahal, karena kita beli dari agen juga mahal apalagi kalau belinya dari petani lokal, itu malah lebih mahal lagi," tutur Ida, salah satu pedagang, Minggu (26/5/2019).
Baca juga: Harga Cabai dan Bawang Merah Melambung hingga 100 Persen di Majene
Ida mengaku, cabai rawit yang dibeli dari agen seharga Rp 85.000 per kilogramnya. Sedangkan dari petani lokal Rp100.000 per kilo.
Mahalnya harga cabai rawit dari petani lokol dipengaruhi akibat cuaca sehingga berdampak pada hasil panen.
"Jadi kalau saya beli dari Agen itu biasa saya jual Rp 100.000 per kilo, tapi kalau dari petani lokal itu kadang saya jual Rp 120.000 per kilo karena mereka jual ke kami juga mahal," ucap Ida.
Sama halnya dengan pedagang lainnya, Hery. Ia mengatakan bahwa harga cabai rawit selama beberapa hari ini melonjak naik.
"Saya membeli cabai dari agen itu per kilonya Rp 85.000, tapi itupun cabainya banyak yang busuk," ungkap Hery.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.