Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com- Sebuah video menampilkan kericuhan yang diduga terjadi di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel) beredar di media sosial Facebook dan aplikasi pesan WhatsApp pada Rabu (8/5/2019).
Dalam video tersebut, beberapa orang terdengar berteriak. Ada juga yang melakukan aksi anarkistis, seperti melempar kursi ke arah petugas polisi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Empat Lawang memberikan konfirmasi terkait video itu.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video itu berdurasi 2 menit 18 detik. Video menunjukkan situasi kericuhan yang diduga terjadi di Kantor KPU di Kabupaten Empat Lawang, Sumsel yang terjadi pada Selasa (7/5/2019).
Dalam video, terdengar sejumlah orang berteriak lantaran massa pendukung tidak puas dengan hasil pleno. Mereka juga disebut menuntut adanya penghitungan suara ulang.
Terlihat juga beberapa massa berkumpul dan berteriak. Bahkan, ada massa yang melemparkan kursi ke arah kotak suara.
Selain itu, terdengar juga bunyi tembakan yang meletus di dalam ruangan.
Seorang Komisioner KPU Empat Lawang membenarkan informasi bahwa video itu merupakan kericuhan yang terjadi saat rekapitulasi penghitungan suara yang terjadi pada Selasa (7/5/2019).
Namun, komisioner itu enggan memberikan penjelasan karena saat ini proses rekapitulasi suara diambil alih KPU Sumatera Selatan.
Menanggapi beredarnya video tersebut, Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sumsel, Hepriadi, menyampaikan bahwa kericuhan rapat pleno di KPU Kabupaten Empat Lawang terjadi lantaran banyaknya coretan Tipp-Ex di form DA 1.
Adanya coretan ini membuat para saksi akhirnya melakukan protes.
"Untuk mengantisipasi kericuhan kembali terjadi, diputuskan KPU Sumsel langsung mengambil alih untuk melakukan rapat pleno penghitungan Pileg Kabupaten Empat Lawang," ujar Hepriadi pada Rabu (8/5/2019).
Ia menyampaikan bahwa ada dua kecamatan di Kabupaten Empat Lawang yang akan dilakukan rapat pleno oleh KPU Sumsel, yakni Kecamatan Lintang Kanan dan Talang Padang.
Namun, Hepriadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk menyelidiki aksus form DA 1 yang penuh coretan Tipp-Ex tersebut.
"Logistiknya sekarang sedang dikirimkan ke sini (KPU Sumsel), nanti akan terlihat sumber masalahnya ada di mana," ujar Hepriadi.