Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2019, 10:25 WIB
Dewantoro,
Rachmawati

Tim Redaksi

LANGKAT, KOMPAS.com - Masyarakat petani karet di Dusun 5 Damar Itam, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Langkat yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) terbiasa dengan gajah sumatera yang kerap melintas di kebunnya. Setidaknya, setahun tiga kali kawanan gajah melintas di dusunnya.

Suparno, salah satu warga sekitar mengatakan ,ketika gajah melintas di kebun karet maka akan ada beberapa batang pohon yang patah, rusak karena kulitnya terkelupas. Terutama jika  tanaman masih muda.

"Setahun ada tiga kali lah mereka melintas. Nah, tahun ini baru ini lah mereka melintas," ujar pemilik kebun karet seluas 2 hektare ini kepada Kompas.com, Kamis (25/4/2019).

Baca juga: Seekor Gajah Serang dan Lempar Petani yang Sedang BAB di Ladang

Kemunculan kawanan gajah terjadi sehari yang lalu. Saat itu, kawanan gajah hendak menyeberangi sungai kecil pada malam hari. Namun oleh masyarakat dihalau dengan bunyi-bunyian yang dibuat dari meriam pipa.

"Dengan begitu mereka tak jadi masuk. Cuman kalau tak ketahuan, pasti dimakannya tanaman yang masih muda. Ibaratnya memang sudah rutin lah mereka itu menyambangi kebun karet kami," katanya.

Suparno mengaku, saat gajah melintas dan merusak pohon karet yang masih muda, maka petani akan mengalami kerugian yang tidak sedikit. Apalagi, saat ini harga getah karet mulai Maret hingga Juni mulai menurun. "Kan bisa dobel-dobel ruginya. Harga getah turun, lalu yang masih muda dimakan gajah," katanya.

Baca juga: Pantau Pergerakan, BKSDA Pasang GPS pada Kelompok Gajah Liar di Aceh Timur

Sementara itu, beberapa waktu lalu Fitri Noor Ch dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) mengatakan bahwa kebun milik waga sering dilewati gajah karena posisinya berdekatan dengan TNGL. Sehingga tidak heran jika kawanan gajah dari dalam kawasan konservasi tersebut melintas dan memakan pohon karet yang masih muda.

"Itu adalah daerah perlintasan mereka sejak dulu," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com