Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bergerak di Nyalindung Sukabumi, 115 Rumah Terancam Rusak

Kompas.com - 22/04/2019, 16:56 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sedikitnya 40 unit rumah rusak terdampak bencana tanah bergerak di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat. Sedangkan 115 rumah lainnya dalam kondisi terancam.

Selain itu tanah bergerak ini mengakibatkan ruas Jalan Sukabumi- Sagaranten di kampung setempat anjlok dan mengancam 26 hektar lahan persawahan.

Gerakan tanah ini mulai dikeluhkan masyarakat sejak sepekan ini setelah hujan deras mengguyur sehari semalam. Hingga Senin (22/4/2019) pergerakan tanah terus dirasakan warga.

"Puluhan rumah yang rusak ini ada yang rusak ringan dan rusak sedang. Kerusakannya retak-retak pada dinding, lantai hingga bergesernya pondasi rumah panggung," kata Sekretaris Desa Kertaangsana, Enjang Irawan kepada Kompas.com saat meninjau rumah-rumah terdampak rusak, Senin siang.

Baca juga: Tanah Bergerak, BPBD Bima Pasang Alat Deteksi Longsor

Dia mengharapkan segera adanya pengkajian dari Badan Geologi Bandung untuk mengetahui tingkat kerawanan dari gerakan tanah yang terjadi. Hal ini dilakukan agar masyarakat terdampak dan terancam bisa mendapatkan solusi.

"Saat ini masyarakat terdampak merasa was-was, terlebih lagi bila hujan deras kembali mengguyur. Makànya kami ingin ada kajian dari instansi berwenang," harap dia.

Pihaknya, lanjut dia, sudah melayangkan surat sebagai laporan bencana ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi. Juga relawan BPBD Kecamatan Nyalindung sudah ke lokasi.

Salah seorang warga terdampak, Edih (39) menjelaskan kondisi rumah panggungnya sudah tidak stabil. Karena bagian pondasinya ada yang bergeser dan lantai depan yang dikeramik retak-retak.

Baca juga: 5 Fakta Gempa dan Tsunami Palu: Rebutan Makanan, Fenomena Tanah Bergerak, dan 832 Korban Jiwa

"Di depan rumah ini kemarin ada tanah yang anjlok sekitar 20 centimeter dan memanjang hingga ke rumah. Sekarang sudah kami tutup," jelas Edih saat ditemui di rumahnya.

Selain itu, warga lainnya Ade Aisyah (50) mengakui kondisi rumah panggungnya sudah miring meskipun pondasinya sudah mulai diperbaiki.

"Ya tadi satu pondasinya sudah diperbaiki dengan didongkrak. Sekarang agak lumayan, tapi di bagian bawahnya belum diperbaiki," aku Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com