SOLO, KOMPAS.com - Massa pendukung kampanye rapat umum terbuka pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dilarang menggunakan kendaraan knalpot berisik (knalpot brong).
Kampanye rapat umum terbuka pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 tersebut berlangsung di Stadion Sriwedari Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2019).
"Tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor yang knalpotnya dilepas atau diplong," kata Ketua DPC PDI-P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2019).
Bagi massa pendukung yang masih nekat menggunakan kendaraan yang knalpotnya dibuat berisik akan ditertibkan.
Sebab, kata Rudy menggunakan kendaraan yang knalpotnya dilepas tersebut dapat mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Kalau masih nekat ditertibkan sama satgas (satuan tugas). Ada 2.500 satgas yang kita miliki ditambah teman-teman dari Solo tengah, timur dan lain sebagainya untuk membantu kampanye guna mencegah kendaraan yang knalpotnya diplong," ungkapnya.
Pihaknya mengatakan, telah mengimbau kepada seluruh massa pendukung yang hadir supaya menggunakan kendaraan bermotor yang knalpotnya tidak dilepas serta melengkapi surat-surat kendaraan.
Hal ini untuk menghindari adanya pelanggaran lalu lintas selama pelaksanaan kampanye.
Baca juga: Kapolda Jateng Apresiasi Pendukung Jokowi yang Tak Pakai Knalpot Brong
"Tidak mudah terprovokasi, tidak boleh melakukan hal-hal yang bukan kemampuannya tanpa persetujuan Ketua DPC. Kita sudah koordinasi dengan kabupaten yang lain. Kalau ada yang membawa kendaraan knalpot yang dilepas akan ditertibkan," kata dia.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin Her Suprabu mengatakan, pihaknya telah mengimbau massa yang hadir untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor yang knalpotnya dilepas.
Karena penggunaan kendaraan yang knalpotnya dilepas dapat mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Sebenarnya sudah kita imbau supaya tidak menggunakan kendaraan yang knalpotnya dilepas. Kebanyakan yang dari luar kota yang menggunakan kendaraan knalpotnya dilepas. Dari Solo semua kita masukkan bis sehingga ke stadion jalan kaki," jelas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.