Gubernur Edy Ingin Pasar di Sumut Mirip di Jepang dan Perancis

MEDAN, KOMPAS.com – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menginginkan seluruh pasar di Sumut nyaman dikunjungi.

Menurutnya, pasar bukan hanya tempat jual-beli, tetapi juga bisa menjadi tempat rekreasi yang menarik. Hal itu disampaikannya ketika bertemu pengurus Organisasi Pedagang Pasar Sumut (OP2SU) di kantornya.

"Sebagian besar pasar masih kurang nyaman untuk didatangi. Saya bercita-cita pasar-pasar kita seperti Jepang, Perancis atau Thailand. Pasarnya bersih dan nyaman, karena bagi saya ke pasar itu rekreasi, hiburan. Jalan bersama keluarga dan senang berada di sana,” kata Edy dikutip dari keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Kamis (4/4/2019).

Pasar adalah penggerak vital ekonomi masyarakat, sebab pasar tradisional memberikan nafkah kepada banyak orang, bagian dari ekonomi kerakyatan.

Baca juga: Gubernur Edy: Rakyat Kita Makan Daging Baru 0,5 Kg Per Orang, Malaysia Sudah 8 Kg

Bila tidak dibenahi, pasar bisa kalah bersaing dengan pasar modern. Untuk menyelesaikan masalah ini, Edy ingin OP2SU dan organisasi pasar lainnya bekerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mewujudkan pasar yang layak dan sesuai kebutuhan masyarakat.

“Ini harus ditindaklanjuti, buatlah program yang bagus dan jelas. Soal pasar oleh-oleh di Medan, bagus itu. Saudara-saudara bahas nanti sama OPD terkait, setelah dibahas dan programnya jelas, saya akan berupaya menganggarkannya,” kata Edy.

Sekretaris OP2SU P Alam Syah Lubis mengatakan, setelah pertemuan tersebut, pihaknya akan menggelar rapat dengan perwakilan unit kerja (PUK) pasar-pasar di Medan. Dia menargetkan, dalam dua tahun ini bisa menyelesaikan masalah-masalah pasar yang ada di Sumut.

Pasar Sei Sikambing berbenah

Ada enam pasar tradisional di Kota Medan yang disiapkan Pemkot Medan untuk mengikuti ajang Pasar Rakyat Award. Ini penghargaan untuk pengelolaan pasar rakyat terbaik oleh Presiden Joko Widodo.

Keenam pasar tersebut adalah Pasar Sei Sikambing, Sukaramai, Kemiri, Medandeli, Petisah, dan Pusat Pasar. Fokus utamanya adalah Pasar Sei Sikambing, sedemikian rupa diutak-atik untuk layak mendapatkan penghargaan. Hasilnya, tak satu pun dari keenam pasar itu yang jadi pemenang.

Pemkot Medan tak berkecil hati, Pasar Sei Sikambing yang berada di Jalan Kapten Muslim, Medan, direvitalisasi agar nyaman. Berbagai fasilitas dilengkapi seperti toilet dengan wastafel, musala, jalur difabel, papan petunjuk arah yang memudahkan para pelanggan menemukan kios yang dituju. Selain itu, pasar ini juga dilengkapi gudang tempat pembuangan sampah sementara.

Sebelum diangkut, sampah disimpan supaya tidak berserakkan. Di sejumlah titik, didapati tong sampah yang sudah terpilah-pilah yang harapannya bisa mengedukasi masyarakat tentang pemilahan sampah yang benar.

Baca juga: Edy Rahmayadi: ASN Kerja Saja yang Baik, Bukan Mendukung Kampanye

Kemudian, ruang laktasi untuk memudahkan para ibu yang ingin menyusui anaknya ketika berada di pasar. Ruang laktasi ini sudah menjadi standar bagi ruang publik.

“Pembenahan Pasar Sei Sikambing merupakan pilot project bagi pasar lain di Medan. Semoga dengan revitalisasi yang kita lakukan, pasar tradisional kita menjadi representatif dalam melaksanakan transaksi jual beli. Ini akan berdampak dengan semakin tingginya geliat perekonomian di Medan,” kata Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.