Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edy Rahmayadi: ASN Kerja Saja yang Baik, Bukan Mendukung Kampanye

Kompas.com - 01/04/2019, 19:56 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi kembali mengimbau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajarannya untuk tidak berpolitik, terlibat dalam praktik kampanye, dan meminta bersikap netral sebagai aparatur negara dalam pemilihan presiden dan wakilnya serta pemilihan legislatif mendatang.

“Kita harus netral, tapi kita punya hak untuk memilih. Jangan ada ASN yang terlibat dalam kampanye, apalagi sampai mengarahkan kepada salah satu paslon,” kata Edy saat memberi arahan kepada para ASN di Aula Raja Inal Siregar, kantor gubernur, Senin (1/4/2019).

ASN harus bekerja dengan ikhlas dan tulus sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Edy menyakinkan, jika bekerja dengan profesional, jujur, dan disiplin akan menghasilkan karya yang baik dalam pembangunan di Sumut.

Satu lagi, prestasi itu akan mendapat perhatian dari pimpinan.

“ASN kerja saja yang baik, bukan mendukung kampanye. Kita harus bersikap netral sesuai undang-undang,” ulangnya.

Edy yang baru pulang dari Jepang ini lalu mencontohkan pegawai dan karyawan di negeri Sakura itu yang terkenal sangat disiplin. Tidak pernah mencampuri pekerjaan orang lain, situasi inilah yang membuat negaranya maju.

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakilnya Musa Jenguk Ani Yudhoyono

“Pegawai di Jepang serius menjalankan tugas yang sudah menjadi kewajibannya. Waktu bekerja mereka bekerja, waktu istirahat mereka istirahat. Kedispilian ini yang tidak kita punya pada ASN sehingga kondisi Indonesia masih seperti ini,” ucapnya.


Tidak ada jual beli jabatan

Sebelumnya, ketika memimpin apel pagi, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dalam sambutannya juga mengingatkan agar pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan para ASN bekerja sesuai tupoksi dan aturan supaya setiap pekerjaannya dapat dipertanggungjawabkan.

Soal pergeseran pimpinan OPD dan pejabat di bawahnya, dia meminta tidak menjadi keresahan yang berdampak pada kinerja tidak maksimal.

"Di masa Gubernur Edy dan saya, penentuan jabatan sesuai kinerja. Tidak ada jual beli jabatan. Tunjukkan kinerja yang baik karena itu yang dinilai,” tegasnya.

Musa mengingatkan setiap pimpinan OPD untuk melakukan evaluasi internal, sebagai bahan pertanggungjawaban dan perbaikan.

Kepada ASN, dia mengingatkan bila menemukan hal-hal yang tidak sesuai aturan segera melaporkannya.

“Ketemu dengan kami, asal yang dilaporkan bisa dipertanggungjawabkan, laporan bukan hanya mendiskreditkan seseorang,” katanya.

Baca juga: Disambut Edy Rahmayadi, Presiden Jokowi Mendarat di Silangit...

Dia meminta ASN bekerja dari niat diri sendiri, jangan karena diawasi atau ditegur dulu baru bekerja dengan baik.

Dirinya juga meminta koreksi jika dalam perjalanan kepemimpinan Edy-Musa ada yang tidak sesuai aturan.

“Kalau ada yang perlu dikoreksi, tolong sampaikan sesuai dengan aturan,” ujar Musa.

Kompas TV Mantan ketua PSSI Edy Rahmayadi menyebut sebagai tersangka maka sudah selayaknya PLT Ketum PSSI Joko Driyono diperiksa. Edy meminta masyarakat untuk menghormati proses hukum yang berjalan dan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Edy berharap PSSI dapat menjadi bersih sehingga persepakbolaan Indonesia dapat maju.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com