PANDEGLANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, tidak masalah jika dirinya dipecat sebagai kader Partai Demokrat.
Isu pemecatan Wahidin muncul saat dirinya tidak hadir mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat kampanye di Banten, Sabtu (30/3/2019).
"Saya Gubernur, personal saja (hadir kampanye atau tidak), enggak ada masalah dipecat, enggak dipecat," kata Wahidin saat ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (1/4/2019).
Baca juga: Tak Dampingi AHY Saat Kampanye di Banten, Wahidin Halim Bilang Saya Gubernur Bukan Timses
Mantan Walikota Tangerang itu mengatakan, dirinya tidak perlu hadir dalam kampanye Demokrat lantaran bukan tim sukses (timses).
Sementara saat disinggung ketika Wahidin menghadiri kampanye terbuka calon presiden nomor urut 01Jokowi pada Minggu (24/3/2019) lalu di Stadion Ciceri, Serang, Wahidin berkilah mendampingi Jokowi yang merupakan Presiden.
"Beliau kan presiden, ya saya dampingi. Kata Bawaslu boleh," ujar dia.
"Demokrat dalam posisi apa dia kasih sanksi. Lah, saya mah sudah berhenti mau diberhentiin juga. Jangan dibesar-besarkan, itu mah gaya-gaya politik jelang pilpres," ujar Wahidin.
Baca juga: Wahidin Halim: BKSP Jabodetabekjur Cuma Rapat, Hasilnya Enggak Ada
Soal ketidakhadiran Wahidin dalam kampanye Demokrat di Serang, ditanggapi oleh DPD Partai Demokrat Provinsi Banten.
Ketua DPD Demokrat Iti Octavia Jayabaya mengatakan, Wahidin disebut tidak tahu berterima kasih.
Iti juga mengatakan opsi sanksi terhadap Wahidin akan diberikan oleh DPP Demokrat di Jakarta, lantaran saat ini Wahidin masih tercatat sebagai kader Demokrat tingkat Provinsi Banten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.