Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyik Berenang, Pelajar SMA Tewas Digulung Ombak di Jepara

Kompas.com - 29/03/2019, 15:13 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Nasib tragis menimpa Muh Saifullah Yusuf, warga Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Pelajar SMA berusia 16 tahun tersebut tewas setelah digulung ombak Pantai Ombak Mati wilayah Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara, Jumat (29/3/2019).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara Arwin Noor Isdianto menyampaikan, jasad korban ditemukan oleh tim SAR gabungan tak jauh dari lokasi ia tenggelam.

Petugas selanjutnya mengevakuasi jasad korban yang mengambang di perairan pada radius sekitar 100 meter dari titik awal ia terseret arus pantai.

"Saat ditemukan, korban sudah meninggal dunia. Ditemukan pagi tadi sekitar pukul 08.30 WIB," kata Arwin saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan ponsel.

Baca juga: Dua Pelajar yang Digulung Ombak di Pantai Congot Ditemukan Tewas

Kasat Reskrim Polres Jepara AKP Mukti Wibowo menjelaskan, sebelum kejadian yakni pada pagi sekitar pukul 07.30 WIB, korban bersama sejumlah rekannya di Madrasah Aliyah Hasyim As'ari, Kecamatan Bangsri, Jepara tengah asyik berenang di tepi Pantai Ombak Mati.

Naas, korban tenggelam setelah terseret ombak yang mengganas saat itu.

Jasad korban kemudian dibawa ke Puskesmas Bangsri untuk diperiksa lebih lanjut.

Dari hasil pemeriksaan tim medis, pada fisik korban, kata Mukti, tidak ditemukan adanya unsur penganiayaan.

"Keterangan dokter Puskesmas Bangsri menyebutkan tak ada tanda kekerasan fisik. Korban dipastikan tewas tenggelam setelah terseret ombak. Jasad korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Kami himbau masyarakat berhati-hati saat bermain diperairan," kata Mukti.

Kompas TV Pada Rabu (27/3/2019) siang warga Kulon Progo bekumpul di pintu masuk proyek Bandara Internasional Yogyakarta di Kecamatan Temon. Mereka menutup pintu menuju lokasi proyek pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta dan mengusir para pekerja yang hendak meneruskan proyek. Selain mengusir para pekerja warga juga berorasi mengungkapkan tuntutan mereka kepada PT Angkasa Pura 1 selaku pengelola proyek agar kembali membuka akses menuju pantai. Alasannya kehidupan ekonomi warga terganggu khususnya bagi yang mencari nafkah di sekitar pantai. Aksi blokade ini kemudian dimediasi kepolisian setempat. PT Angkasa Pura 1 berjanji akan mengevaluasi kebijakan penutupan akses jalan menuju pantai dengan syarat warga membuka blokade di pintu masuk proyek bandara. #NYIA #AksesPantaiDitutup #AngkasaPura1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com