Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sumatera yang Ditemukan Terjerat di Riau Sudah Bisa Makan dan Minum Sendiri

Kompas.com - 28/03/2019, 12:41 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang ditemukan terjerat di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, kini menjalani masa observasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) di Sumatera Barat. Kondisinya saat ini sudah bisa makan dan minum sendiri.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, kondisi harimau sumatera di kandang PRHSD semakin aktif dan agresif.

"Sudah bisa makan dan minum sendiri. Sekarang sangat agresif dan aktif," sebut Suharyono, kepada Kompas.com, melalui sambungan seluler, Kamis (28/3/2019).

Baca juga: Dievakuasi, Harimau Sumatera yang Terjerat di Riau Dipikul dengan Tandu Sambil Diinfus

Dia menyampaikan, sejak Rabu (27/3/2019) kemarin, harimau sumatera itu sudah berada di kandang perawatan untuk menjalani masa karantina selama 14 hari.

"Terpantau sudah bisa minum sendiri di bak air minum dalam kandang perawatan. Makan daging babi sebanyak 2 kilogram," kata Suharyono.

Sementara, untuk pengobatan luka pada kaki kiri depan akibat jerat sling, sambung dia, masih terus dilakukan tim medis satwa PRHSD. Sehingga, luka pada kakinya bisa sembuh dalam waktu singkat.

"Untuk hari ini, akan dilakukan rekam medik untuk memeriksa kesehatan secara keseluruhan. Luka jerat sudah kami bersihkan dari lalat dan bilatung. Kemudian, pemberian anti radang cukup berpengaruh signifikan dilihat dari berkurangnya bengkak," terang Suharyono.

Diberi nama Inung Rio

BBKSDA Riau memberi nama Inung Rio pada Harimau sumatera yang berhasil diselamatkan dari jeratan di Kabupaten Pelalawan, Riau, tersebut.

Baca juga: Seekor Harimau Sumatera Terjerat di Hutan Pelalawan Riau

"Inung nama sapaan semasa kecil Pak Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDE) KLHK (Wiratno). Kalau Rio artinya Riau," kata Suharyono.

Pemberian nama itu, lanjut dia, untuk memudahkan identifikasi harimau sumatera yang ada di PRHSD. Karena, sebelumnya, dua ekor harimau sumatera sudah ada di sana, yakni Bonita dan Atan Bintang.

Sekarang bertambah satu lagi, Inung Rio. "Berarti saat ini sudah tiga ekor harimau sumatera di PRHSD. Dengan adanya nama, kami lebih mudah membedakan ketiganya," tutup Suharyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com