Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Pendeta yang Tewas Tanpa Busana di OKI 3 Bulan Lagi Akan Menikah

Kompas.com - 26/03/2019, 17:54 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com- Rencana MZ (24) vikaris atau calon pendeta untuk menikah pada Juni 2019 mendatang terpaksa kandas setelah ia ditemukan tewas tanpa busana di areal perkebunan sawit Sungai Baung, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan.

Arisman Manai yang juga vikaris di Gereja GKII mengatakan, MZ sedang menjalani ikatan dinas sebagai vikaris di Sungai Baung selama dua tahun.

Ia pun mengaku, MZ sempat ingin meminta izin pada bulan Juni mendatang untuk melangsungkan pernikahan bersama tunangannya di Nias Selatan, Sumatera Utara.

"Baru enam bulan bertugas di sini. Memang dia bilang bulan 6 mau menikah dengan tunangannya di Nias," kata Arisman saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang,Selasa (26/3/2019).

Baca juga: Calon Pendeta yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di OKI Baru Pulang dari Pasar

Dilanjutkan Arisman, lokasi tempat korban ditemukan memang terbilang sepi dan jauh dari Gereja sekitar 4 kilometer. Selama ini, MZ memang sering berbelanja ke pasar mengajak muridnya di gereja.

"NP itu muridnya di gereja, memang sering dipasar. Waktu ditemukan tangan dan kakinya diikat semua, punggung korban luka lecet seperti diseret," ujarnya.

Sementara itu, Anugrah Gaurifa (25) yang merupakan keluarga MZ juga membenarkan jika korban dalam waktu dekat akan melangsungkan pernikahan.

"Iya memang mau menikah sama tunangannya. MZ sudah 5 tahun di Palembang kuliah di sini. Kalau tugas baru enam bulan," kata Anugrah.

Menurutnya, selama enam bulan dinas di Gereja GKII Sungai Baung, korban selalu datang ke rumah saudaranya di Lorong Tanjung RT 24 RW 04, Sukabangun Palembang.

"Kalau libur suka main ke rumah, selama kuliah juga begitu. Kami baru dapat kabar pagi tadi,"

Kompas TV Kelompok militan etnis melakukan pembantaian pada warga sebuah desa di pusat Mali. Sedikitnya 130 muslim, termasuk perempuan hamil dan anak-anak, tewas akibat serangan. Dalam video menunjukkan sisa pembantaian, yakni rumah-rumah yang hancur dan hangus terbakar. Pembunuhan massal ini merupakan perang antara kelompok etnis. Korban pembantaian adalah etnis peulh. Sementara, militan etnis kelompok Dogon yang kerap melakukan serangan dalam beberapa tahun terakhir diduga sebagai pelaku. Meningkatnya kelompok ekstremis di Mali telah memicu ketegangan antara kelompok Dogon dan Peulh. #Pembantaian #MilitanEtnis #Mali


ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com