Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2019, 21:29 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat untuk Ma'ruf Amin, Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya menghormati hasil Litbang Kompas yang menyebutkan bahwa di Jawa Barat masih unggul pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Menurut Dedi, hasil survei tersebut menjadi cambuk bagi TKD untuk terus bekerja keras meningkatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin.

Hasil survei Litbang Kompas menyebutkan hasil survei pada Maret 2019, elektabilitas Prabowo-Sandi di Jawa Barat dan Banten unggul 47,7 persen dibanding Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 42,21 persen.

Dedi mengatakan, hasil survei ibarat sebuah diagnosa medis terhadap tubuh manusia. Misalnya, ketika hasil laboratorium menyebutkan kolesterol tinggi dan kadar gula naik, berarti itu sebuah peringatan bahwa kita harus rutin berolahraga. Dengan demikian, manusia dipacu untuk rutin berolahraga agar kadar kolesterol itu menurun.

"Begitu juga hasil survei yang dilakukan secara ilmiah oleh lembaga survei kredibel Litbang Kompas. Jika hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin menurun, itu menjadi cambuk bagi kita untuk bekerja keras meningkatkan elektabilitas, terutama di Jawa Barat," kata Dedi yang juga ketua DPD Golkar Jawa Barat ini.

Baca juga: Survei Litbang Kompas, Ini Pilihan Capres-Cawapres Berdasarkan Wilayah

Menurut Dedi, pihaknya juga mengambil hikmah dari hasil survei tersebut, bahwa timses Jokowi-Ma'ruf Amin jangan terlena. Selama ini, sejumlah survei terus mengunggulkan Jokowi-Ma'ruf Amin, termasuk Litbang Kompas kendati ada penurunan elektabilitas secara nasional. Hal itu dikhawatirkan akan membuat timses terlena.

"Jadi ini membuat kami juga jangan terlena. Meski tetap unggul di survei, tapi tetap harus bekerja keras meningkatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf," katanya.

Dedi juga mengimbau ke semua tim sukses untuk tidak menyalahkan lembaga survei. Justru jadikan hasil survei itu sebagai sebuah bahan evaluasi.

"Jadi ketika hasil survei kurang baik, yang disalahkan malah lembaga survei. Tidak boleh itu. Jadikan itu sebagai pemicu dan bahan evaluasi untuk bekerja keras," tandas mantan bupati Purwakarta dua periode ini.

Litbang Kompas/RFC/BES Pilihan Capres-Cawapres Berdasarkan Wilayah

Hasil survei Litbang Kompas, 22 Februari-5 Maret 2019, menunjukkan, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jawa Timur.

Adapun pasangan Prabowo-Sandiaga unggul di Jakarta serta Jawa Barat dan Banten.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Jokowi-Maruf 49,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 37,4 Persen

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com