Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lereng Bukit Imogiri Sudah Diperingatkan Soal Potensi Longsoran

Kompas.com - 19/03/2019, 18:00 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat di dusun Dusun Kedung Buweng RT 02, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, mengaku selama tinggal di kawasan perbukitan tidak pernah merasa khawatir.

"Selama ini tidak ada masalah aman-aman saja," Kata warga Dusun Kedung Buweng, Muhammad Aris (47) saat ditemui di rumahnya Selasa (19/3/2019)

Dia mengaku sempat diberikan sosialisasi kondisi zona merah tempat tinggalnya. Apalagi diatas rumahnya dibagun bangunan baru perluasan makam raja Mataram.

"Dua atau tiga tahun lalu sudah diperingatkan oleh BPBD, jika hujan deras untuk bersiap-siap," ujarnya.

Baca juga: 6 Fakta Bencana Longsor di Imogiri, 2 Korban Masih Dicari hingga Tanah Labil Jadi Kendala

Keluarganya tinggal hanya sekitar 50 meter dari lokasi longsor. Sudah puluhan tahun tinggal di lokasi.

"Saya sendiri disini ikut istri dan mertua sudah 17 tahun. Kalau dirunut sudah beberapa turunan mertua saya tinggal disini,"ucapnya

Mantan ketua RT 02 Dusun Kedung Buweng ini mengaku sudah mengetahui resiko yang dihadapi tinggal di lereng perbukitan. Namun jika direlokasi dirinya memikirkan mertuanya yang sudah tinggal lama.

"Risiko tau mas, tetapi warga bingung mau pindah kemana. Saya juga masih punya orang tua, dia maunya tinggal disini saja," ucapnya.

Doni Praditya Setiyawan (35) pemilik rumah yang tepat berada di barat lokasi longsordi dusun Dusun Kedung Buweng RT 02, Wukirsari, Imogiri,  Bantul, Yogyakarta, KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Doni Praditya Setiyawan (35) pemilik rumah yang tepat berada di barat lokasi longsordi dusun Dusun Kedung Buweng RT 02, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta,

Doni Praditya Setiyawan (35) pemilik rumah yang tepat berada di barat lokasi longsor mengakui hal yang sama, pernaah mendapatkan sosialisasi terkait rumahnya yang berada di zona rawan longsor.

"Memang kami pernah mendapatkan peringatan, tapi karena belum memiliki lahan penganti kami bertahan di sini,"ucapnya.

Rumahnya tahun 2017 saat badai cempaka pernah mengalami longsoran namun tidak parah. Doni berharap pemerintah memberikan solusi agar dirinya dan keluarga bisa tinggal dengan tenang.

"Harapannya diberikan solusi, karena itu material longsoran jika turun rumah saya bisa habis tertimbun. Untuk sementara ini belum,"katanya.

Baca juga: Pencarian Korban Longsor di Imogiri Yogyakarta Dihentikan Sementara

Dirinya bersama 7 kepala keluarga lainnya sudah mengungsi jika malam hari. Mereka sebagian besar mengungsi di rumah sanak saudara. "Was-was kalau disini terus, diatas juga masih berpotensi longsor. Apalagi ada bangunan makam baru itu,"ucapnya.

Peringatan kepada warga

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto membenarkan pihaknya pernah memberikan peringatan dini untuk waspada di kawasan lereng rawan longsor.

"Daerah Wukirsari termasuk daerah merah yang rawa longsor. Di Bantul ada 2.000 lebih jiwa yang berdiam di kawasan merah dan setiap tahun kami selalu peringatkan terutama di musim hujan," katanya.

Namun mengenai dugaan longsoran disebabkan pembangunan kompleks makam yang baru. Dwi menyatakan belum melakukan kajian mendalam.

"Yang pasti struktur tanah di lereng perbukitan terdiri dari campuran pasir dan tanah liat. Jenis tanah ini mudah longsor jika jenuh air," ujarnya.

Baca juga: Ini Penyebab Banjir dan Longsor di Yogyakarta Menurut Analisis BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com