Banjir di Lamongan Mulai Meluas

LAMONGAN, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Lamongan, Jawa Timur, mulai meluas ke berapa desa di dua kecamatan, Sabtu (9/3/2019).

Sebelumnya, pada Jumat (8/3/2019), banjir hanya merendam beberapa desa di tiga kecamatan yakni, Babat, Laren, dan Maduran.

Sejak Sabtu kemarin, desa-desa yang ada di Kecamatan Glagah dan Karanggeneng juga terendam banjir.

Untuk desa di Kecamatan Glagah, banjir terjadi di Desa Mendolo dan Desa Konang.

Sementara, di Kecamatan Karanggeneng, yang sudah terdampak banjir adalah Desa Mertani. Air juga sudah memasuki perumahan warga.

Baca juga: Cegah Banjir Meluas, Pemkab Lamongan Perbaiki Tanggul Bengawan Solo yang Jebol

"Untuk Desa Mendolo, ada sebanyak 25 rumah warga yang kebanjiran dan di Konang ada tiga rumah. Dengan ketinggian air, mencapai sekitar 30 hingga 40 centimeter," ujar Plt Kepala BPBD Lamongan, Zaini, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/3/2019) pagi.

Adapun di Desa Mertani yang berada di Kecamatan Karanggeneng, sebanyak 54 rumah yang juga sudah mulai terendam dengan ketinggian air bervariasi, dari mulai 10 hingga 40 centimeter.

"Sementara desa terdampak yang ada di Kecamatan Babat juga bertambah. Bila sebelumnya hanya di Kelurahan Banaran, air kini juga sudah merendam Kelurahan Babat, Desa Truni, dan Bedahan. Sehingga kini total ada 224 rumah yang terdampak banjir di Kecamatan Babat," kata Zaini.

Sementara itu, di Kecamatan Laren, banjir juga merendam dua desa lagi, sehingga total ada sembilan desa yang terdampak.

Baca juga: Banjir Melanda Lamongan, Selain Hujan Juga karena Luapan Bengawan Solo

Desa-desa itu adalah Desa Laren, Durikulon, Keduyung, Pesanggrahan, Bulutigo, Mojoasem, dan Plangwot, ditambah Desa Siser dan Centini.

"Ketinggian air yang masuk rumah warga di desa-desa di Kecamatan Laren berkisar 20 hingga 60 sentimeter. Dengan total rumah yang terdampak di Kecamatan Laren, kini menjadi 373 rumah," kata dia.

Dengan bertambahnya desa maupun kecamatan yang terdampak banjir di Lamongan, sesuai dengan catatan dari pihak BPBD Lamongan, total sebanyak 679 rumah warga sudah terdampak banjir.

Sedangkan untuk lahan pertanian yang terdampak, diperkirakan mencapai ratusan hektar yang tersebar di lima kecamatan.