Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Melanda Lamongan, Selain Hujan Juga karena Luapan Bengawan Solo

Kompas.com - 08/03/2019, 17:22 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com – Fenomena alam bernama Madden Julian Oscillation (MJO) yang terjadi di Samudera Hindia, disebut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi penyebab banjir yang terjadi di 15 kabupaten di Jawa Timur, termasuk Lamongan.

Menurut catatan Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, hingga Jumat (8/3/2019) pukul 11.00 WIB, genangan air banjir telah merendam tiga kecamatan dengan sebanyak sembilan desa terdampak.

“Ada tiga kecamatan yang tergenang air, di Kecamatan Babat, Laren, dan Maduran. Sementara terparah di Kecamatan Laren, dengan ada tujuh desa yang terdampak,” ujar Plt Kepala BPBD Lamongan, Zaini, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Banjir Landa Gresik, Rumah Warga hingga Jalan Raya dan Sawah Terendam

Untuk di Kecamatan Babat, banjir yang melanda Kelurahan Banaran merendam 26 rumah dengan ketinggian 30 sentimeter-40 sentimeter.

Sedangkan di Kecamatan Maduran, air menggenangi jalan di Desa Jangkungsumo sepanjang 200 meter.

Sementara, di Kecamatan Laren, selain melanda Desa Laren sendiri, banjir juga melanda Desa Durikulon, Keduyung, Pesanggrahan, Bulutigo, Mojoasem, dan Pelangwot, dengan ketinggian air 20 sentimeter hingga 60 sentimeter.

“Total ada 35 rumah yang sudah terendam air di Kecamatan Laren. Di Desa Laren sendiri 14 rumah, tujuh rumah di Desa Durikulon, satu di Keduyung, tiga di Pesanggrahan, lima di Bulutigo, empat di Mojoasem, dan ada satu di Pelangwot. Dengan total ada sebanyak 175 jiwa yang terdampak,” ungkap dia.

Selain dikarenakan hujan yang mengguyur beberapa hari terakhir, banjir yang terjadi di Lamongan juga disebabkan karena meluapnya Bengawan Solo akibat ‘air kiriman’ dari beberapa daerah tetangga, khususnya di wilayah hulu sungai.

Baca juga: Viral, Video Pengguna Tol Selamatkan Dua Anak Terjebak Banjir Madiun

 

Imbasnya, selain rumah warga dan jalan desa, ratusan hektar sawah maupun tambak juga ikut terdampak.

“Kewaspadaan terus kami tingkatkan, dengan menyebar anggota di lapangan. Selain memantau kondisi, mereka juga terus mengimbau kepada warga masyarakat, khususnya bagi yang berada atau tinggal di dekat Bengawan Solo untuk selalu waspada. Meski untuk sementara belum ada warga yang mengungsi,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com