Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pencarian Penambang Emas yang Tertimbun Longsor di Sulut Dihentikan

Kompas.com - 07/03/2019, 17:21 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Operasi pencarian penambang yang tertimbun longsor tambang emas di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, dihentikan, Kamis (7/3/2019).

"Iya sudah dihentikan. Hal itu ditegaskan Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama saat konfrensi pers," kata Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado Feri Ariyanto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis sore.

Baca juga: Selasa Siang, Tim SAR Evakuasi 8 Kantong Jenazah Penambang Emas di Sulut

Meski telah dihentikan, Feri memastikan tim SAR Manado tetap melaksanakan pemantauan.

"Maksudnya, apabila ada tanda-tanda korban, operasi akan dilanjutkan kembali," ujar Feri.

Feri menjelaskan, Kamis pagi telah dilakukan penarikan seluruh tim dari posko. Hal itu dilakukan karena pihaknya khawatir terjadi longsor di posko dan sekitarnya.

Tim Basarnas dan muspida juga telah melakukan briefing terkait dengan evaluasi hasil evakuasi para korban. 

Setelah evaluasi, kata dia, dilanjutkan meninjau lokasi kejadian perkara bersama perwakilan keluarga.

"Kemudian dilanjut konferensi pers Basarnas, muspida, PT J Resources, aparat setempat, dan keluarga korban," tuturnya.

Baca juga: 5 Fakta Longsor Tambang Emas di Sulut, 37 Penambang Diduga Masih Tertimbun hingga Kekurangan Kantong Jenazah
 
Dari data Basarnas Manado, hasil evakuasi tim tahap pertama mulai 26 Februari hingga 3 Maret 2019, ada 27 korban yang dievakuasi, dimana 18 orang selamat dan 9 orang  meninggal dunia.

Evakuasi tahap kedua pada 4 Maret sampai 7 Maret, ada 18 jenazah korban. Namun, ada beberapa yang tidak utuh.

Puluhan penambang emas tanpa izin (Peti) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Sulut, tertimbun longsor, Selasa (26/2/2019) pukul 21.00 Wita. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com