Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selasa Siang, Tim SAR Evakuasi 8 Kantong Jenazah Penambang Emas di Sulut

Kompas.com - 05/03/2019, 13:53 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Korban penambang yang tewas akibat tertimbun longsoran tambang emas di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, terus bertambah.

Data sementara, hingga Selasa (5/3/2019) pukul 13.44 Wita, ada delapan kantong jenazah yang dievakuasi Tim SAR gabungan dari dalam lubang tambang.

"Penemuan korban tertimbun, pukul 05.00 Wita ada 1 kantong, pukul 07.30 Wita 1 kantong, pukul 07.40 Wita 1 kantong, pukul 11.30 Wita 1 kantong, pukul 11.37 Wita 1 kantong, pukul 12.40 Wita 1 kantong, pukul 12.56 Wita 1 kantong, terakhir pukul 13.44 Wita 1 kantong," kata Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado Feri Ariyanto melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Selasa siang.

Baca juga: 5 Fakta Longsor Tambang Emas di Sulut, Diduga Tak Miliki Izin hingga Puluhan Penambang Terjebak Longsor

Feri mengatakan, para korban yang tewas sudah dibawa ke rumah sakit.

"5 kantong mayat utuh, 1 kantong tanpa kepala, dan 2 kantong mayat hanya kaki. Sampai saat ini Tim SAR gabungan masih terus melakuka pencarian," ujarnya.

Feri menambahkan, masa tanggap darurat diperpanjang tiga hari.

"Sampai Kamis (tanggap darurat)," kata Feri.

Baca juga: 5 Fakta Longsor Tambang Emas di Sulut, 37 Penambang Diduga Masih Tertimbun hingga Kekurangan Kantong Jenazah

Bertambahnya jumlah penambang yang dievakuasi total ada 37 korban penambang yang tertimbun longsor. Evakuasi pertama jumlah korban, 27 orang, dimana 18 orang selamat dan9 penambang meninggal dunia. Sedangkan saat evakuasi kedua, 1 kantong mayat utuh, dan 1 kanton lagi hanya body part. Terakhir ini, ada dievakuasi 8 kantong mayat.

Diberitakan sebelumnya, puluhan penambang emas tanpa izin (Peti) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Sulut, tertimbun longsor, pada Selasa (26/2/2019) pukul 21.00 Wita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com