"Iya sudah dihentikan. Hal itu ditegaskan Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama saat konfrensi pers," kata Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado Feri Ariyanto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis sore.
Meski telah dihentikan, Feri memastikan tim SAR Manado tetap melaksanakan pemantauan.
"Maksudnya, apabila ada tanda-tanda korban, operasi akan dilanjutkan kembali," ujar Feri.
Feri menjelaskan, Kamis pagi telah dilakukan penarikan seluruh tim dari posko. Hal itu dilakukan karena pihaknya khawatir terjadi longsor di posko dan sekitarnya.
Tim Basarnas dan muspida juga telah melakukan briefing terkait dengan evaluasi hasil evakuasi para korban.
Setelah evaluasi, kata dia, dilanjutkan meninjau lokasi kejadian perkara bersama perwakilan keluarga.
"Kemudian dilanjut konferensi pers Basarnas, muspida, PT J Resources, aparat setempat, dan keluarga korban," tuturnya.
Evakuasi tahap kedua pada 4 Maret sampai 7 Maret, ada 18 jenazah korban. Namun, ada beberapa yang tidak utuh.
Puluhan penambang emas tanpa izin (Peti) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Sulut, tertimbun longsor, Selasa (26/2/2019) pukul 21.00 Wita.
https://regional.kompas.com/read/2019/03/07/17211311/operasi-pencarian-penambang-emas-yang-tertimbun-longsor-di-sulut-dihentikan