BANDUNG, KOMPAS.com - Meski menuai polemik, proyek pembangunan Pojok Dilan kemungkinan besar akan tetap dilanjutkan.
Pembangunan Pojok Dilan rencananya dilakukan sepaket dengan proyek penataan Taman Saparua.
Dari data yang diperoleh media, penataan Taman Saparua telah masuk ke APBD 2019 yang menelan biaya sebesar Rp 4,8 miliar.
Anggaran itu berada di pos pengelolaan Saparua, tepatnya di posisi belanja modal.
Dalam proses penataan itu, Pemprov Jabar juga menyediakan anggaran sebesar Rp 200 juta untuk konsultan pengawasan. Hingga saat ini, proyek tersebut belum dilelangkan.
Baca juga: Pengamat: Pojok Dilan Lebih Berdampak Komersial Dibanding Mendorong Literasi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dana tersebut paling banyak diserap untuk menambahi ragam fasilitas di Taman Saparua. Adapun untuk pembuatan Pojok Dilan memakan anggaran ratusan juta rupiah.
"(Anggaran Pojok Dilan) enggak paling ge ratus juta, receh," kata Emil, sapaan akrabnya saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (6/3/2019).
Ia menambahkan, nantinya di Taman Saparua akan dilengkapi berbagai fasilitas. Salah satunya, skate park serta tempat baru bagi pedagang kaki lima (PKL).
"Di Saparua itu nanti ada taman skateboard, itu yang mengambil porsi paling besar. Penataan PKL, ada skateboard itu yang mendominasi 90 persen biaya," jelasnya.
Dihubungi terpisah, anggota Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya menilai, anggaran miliaran untuk penataan Taman Saparua dan ratusan juta rupiah untuk Pojok Dilan terlalu besar. Apalagi dana tersebut sama dengan bantuan Pemprov Jabar untuk pembangunan pusat kebudayaan di daerah.
"Kalau (sekitar) Rp 5 miliar kegedean (untuk) penataan Saparua," ucap Abdul saat dihubungi wartawan via telepon seluler.
Karena itu, Abdul menyayangkan sikap Ridwan Kamil yang tak mengajak berdiskusi dengan anggota legislatif terkait rencana itu.
"Info detail yang disampaikan ke publik belum cukup diinformasikan ke kami. Padahal kami kan mitranya," ujarnya.
Baca juga: Tuai Pro dan Kontra, Ini Alasan Ridwan Kamil Buka Pojok Dilan
Menurut Abdul, banyak wacana yang dilontarkan Ridwan Kamil cenderung serba spontan tanpa melibatkan legislatif.
"Dalam pekan ini kan ada dua (wacana), tentang Pojok Dilan, lalu (Rumah Sakit) Hasan Sadikin dipindahkan. Itu kan punya pusat, sudah triliunan rupiah yang ditanamkan. Kami kaget, ini apaan?" jelasnya. (K106-15)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.