Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Padamkan Sisa Api Dalam Gambut yang Masih Berasap Tipis

Kompas.com - 01/03/2019, 20:50 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, sudah hampir padam total setelah diguyur hujan dan upaya petugas gabungan.

Petugas dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat memadamkan sisa api di dalam gambut yang masih mengeluarkan asap tipis, Jumat (1/3/2019).

"Pantauan kami dari udara sudah tidak ada lagi ditemukan kobaran api, baik di Rupat Bengkalis maupun Dumai. Beberapa titik asap putih memang masih ada, tapi sangat sedikit. Dan itu potensi (terbakar) yang mesti kami waspadai," ungkap Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo pada Kompas.com saat meninjau lokasi karhutla di Kecamatan Rupat, Bengkalis, Jumat.

Baca juga: Diguyur Hujan Selama 4 Jam, Titik Api Karhutla di Rupat Bengkalis Padam

Dalam kunjungan itu juga terlihat Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Mohammad Fadjar dan Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, yang meninjau lokasi sisa karhutla di Jalan Teladan, Kelurahan Terkul, Rupat.

Menurut Kapolda Riau, sebaran titik api karhutla mampu ditekan dengan upaya seluruh petugas gabungan. Selain itu juga berkat hujan deras yang melanda wilayah Rupat, Jumat dinihari tadi.

"Dan kami optimis kegiatan ini membuahkan hasil. Apalagi dengan cuaca mendung sekarang ini mudah-mudahan hujan lagi. Jadi berkat kerja keras kita semua, karena memang dari BPBD juga ada upaya untuk membuat hujan buatan, kemudian dari Lanud Roesmin Nurjadin juga dan teman-teman TNI, Polri semua. Jadi kita bekerjasama semua," ujar Widodo.

Dia berharap, kondisi saat ini dapat dipertahankan dan tidak ada lagi kobaran api karhutla di Riau.

Selain itu, pihaknya juga mengaku sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polres Bengkalis untuk mengantisipasi terjadinya kembali karhutla tersebut.

"Anggota kami tetap stand by. Tadi kami sudah ketemu dengan aparat Pemerintah Kabupaten Bengkalis, kemudian camat, lurah dan kepala desa. Tadi sudah disampaikan kita tetap menjaga wilayah kita, waspada, terhadap perkembangan situasi yang terjadi," kata Widodo.

"Kenapa, lahan kita lahan gambut. Kemudian kecepatan angin, siapa yang bisa melawan kecepatan angin, itu kan alam. Jadi kita harus bisa menjaganya supaya tidak terbakar lagi," tambahnya.

Kemudian, Widodo menyampaikan, dari segi penegakan hukum, jajaran Polda Riau sudah menetapkan enam orang tersangka kasus karhutla sejak Januari hingga awal Maret 2019 ini.

"Sementara masih ada sejumlah kasus yang kami lakukan proses penyelidikan," tutup Widodo.

Sebagaimana diketahui, lebih kurang satu bulan kebakaran lahan gambut terjadi di wilayah Kecamatan Rupat, Bengkalis. Kebakaran itu menyebabkan kabut asap yang sangat parah.

Petugas gabungan berjibaku dengan api setiap hari, baik siang maupun malam. Pemadaman dilakukan dari darat dan melalui udara.

Kini, kondisi udara di Kecamatan Rupat kembali normal. Selain upaya petugas, pemadaman juga dibantu dengan hujan.

Kompas TV Ratusan warga mendatangi posko kesehatan gratis yang didirikan oleh sebuah perusahaan di Bengkalis, Riau. Kebanyakan warga yang datang berobat merupakan anak-anak yang terserang penyakit ISPA. Dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kecamatan Rupat dirasakan warga sudah hampir 1 bulan. Jumlah warga yang berobat mencapai 230 orang yang terdiri dari anak-anak, orang dewasa, dan manula. Warga mengeluhkan gangguan kesehatan seperti batuk, pilek, sesak napas, demam, dan iritasi mata. Dari berbagai macam gangguan kesehatan ini 60 persennya penyakit ispa. Untuk mengantisipasi gangguan penyakit akibat asap itu, pihak perusahaan telah menyiapkan masker, vitamin serta suplemen untuk daya tahan tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com