PEKANBARU, KOMPAS.com - Pasukan Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) memang tak sia-sia dikirim Mabes TNI untuk membantu pemadaman api karhutla di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Pasukan ini tiba di Rupat, Minggu (24/2/2019) sore menjelang malam, sehari sebelumnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto datang meninjau lokasi karhutla ke Bengkalis.
Keesokan harinya, mereka mulai melaksanakan operasi pemadaman api kebakaran lahan gambut di wilayah yang berbatasan dengan Malaysia itu.
Baca juga: Anak-anak di Rupat Bengkalis Terserang ISPA akibat Karhutla
Mereka dibagi dalam beberapa tim, yang bergabung dalam Tim Satgas Karhutla Riau, yakni TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat.
Salah satu tim yang berjumlah sekitar 30 orang, mendirikan tenda penginapan di sekitar lokasi lahan terbakar di Jalan Kampung Baru, Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat.
Tenda mereka bersebelahan dengan tenda penginapan petugas Manggala Agni dari Pekanbaru. Jarak tenda penginapan dari lahan terbakar sekitar satu sampai dua kilometer.
Pada Selasa (26/2/2019) malam sekitar pukul 20.00 WIB, Kompas.com berkunjung ke tenda pasukan Kostrad. Mereka tinggal di tenda tanpa ada penerangan listrik. Hanya saja bermodalkan pencahayaan beberapa unit senter.
Baca juga: 1.300 Hektare Lahan Gambut Terbakar di Rupat Bengkalis
Rupanya, pasukan Kostrad tidak hanya melakukan pemadaman dan penyekatan api karhutla pada siang hari, tapi juga berjibaku di malam hari.
Bahkan bisa dikatakan bekerja 24 jam, karena mereka membentuk regu yang secara bergantian memadamkan api.
Kompas.com mencoba mengikuti satu regu pasukan Kostrad yang berjumlah belasan orang melakukan pemadaman api di malam hari.
Untuk menuju titik api, pasukan berjalan sekitar dua kilometer. Medan yang ditempuh yakni tanah gambut dan dipenuhi akar-akar pohon karet.
Pasukan Kostrad masuk ke lokasi bermodalkan alat penerangan berupa senter dan alat pengamanan lainnya.
Baca juga: Wagub Riau Sebut Separuh Lahan yang Terbakar di Bengkalis Sudah Padam
Lokasi pemadaman api malam itu terdapat di hutan, yang berbatasan dengan kebun karet masyarakat. Pemadaman dilakukan agar api tidak menjalar ke kebun karet masyarakat.
Pasukan tangguh ini didukung dengan satu unit mesin pompa air. Kemudian menyiram api yang ada di dalam gambut yang dalamnya sekitar dua sampai tiga meter.
Karena situasi malam, pasukan Kostrad tidak begitu jauh masuk ke dalam hutan dari kebun karet, yang berjarak sekitar sepuluh meter untuk menjangkau titik api, karena cukup beresiko.