Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikunjungi Jokowi, Ini Progres Penataan Kampung Bahari Tambaklorok Semarang

Kompas.com - 18/02/2019, 17:37 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengaku menyambangi nelayan di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah pada pada tengah malam. Jokowi mengaku datang bersama sopirnya. 

Pengakuan itu disampaikan Jokowi saat menjawab pertanyaan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam debat kedua pada Minggu (17/12/2019) malam.

Didatangi Jokowi tengah malam, lantas bagaimana progres penataan kampung bahari di Tambaklorok?

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ruhban Ruzziyatno mengatakan, Kampung Tambaklorok di Semarang memang direncanakan menjadi kawasan wisata bahari.

Baca juga: Didatangi Jokowi Tengah Malam, Ini Curhat Nelayan Tambaklorok Semarang

Nantinya di lokasi itu akan menjadi lokasi yang layak dikunjungi. Warga dapat melihat proses nelayan menangkap ikan, memproses hasil tangkapan laut, melihat rumah apung hingga menikmati pemandangan laut di pesisir Semarang.

Pembangunan kampung bahari di Tambaklorok dikerjakan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.

Direktorat SDA diberi tugas menata kawasan sungai dan bantaran sungai, termasuk membangun tambatan kapal. Sementara, Ditjen Cipta Karya menata bagian jalan dan pasar.

"Kami menata letter U di Tambaklorok itu sudah selesai Desember 2017. Panjang 1.475 meter dan lebarnya 375 meter," kata Ruhban, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (18/2/2019) sore.

Ia mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan tugas pembanguan infrastruktur di akhir 2017. Proyek penataan saluran itu dimulai 2015 dengan anggaran Rp 150 miliar.

Ditjen SDA, kata dia, bertugas menata bantaran sungai dan membangun tambatan kapal untuk memarkirkan perahu nelayan. Proyek itu telah selesai dikerjakan.

Sementara untuk akses jalan dan pasar belum selesai dibangun dan menjadi keluhan nelayan setempat saat berdialog dengan Jokowi. Dalam dialognya, nelayan juga tidak berani menjemur ikan di jalan karena masih digunakan untuk kegiatan proyek.

"Setahu saya, bahwa proyek itu kalau belum selesai kendalanya di sosial," katanya.

Jokowi sendiri ingin agar proyek kampung bahari di Tambaklorok segera diselesaikan. 

Kompas TV Bencana tsunami dan likuifaksi yang terjadi di Palu, Sigi serta Donggala beberapa waktu lalu tidak hanya membuat rumah warga rusak, namun juga membuat sejumlah korban kehilangan mata pencaharian. Salah satunya korban selamat Abdul Rahman awalnya adalah seorang nelayan, namun untuk bertahan hidup kini dirinya beralih profesi menjadi seorang pelukis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com