Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah DBD, Wali Kota Semarang Minta Warganya Jangan Hanya Andalkan Fogging

Kompas.com - 05/02/2019, 10:10 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakatnya agar tidak lagi hanya menggunakan fogging sebagai upaya memberantas jentik nyamuk dan sarang nyamuk.

Menurut dia, cara pemberantasan jentik nyamuk paling baik adalah 3M, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang.

"Saya sampaikan ke tokoh masyarakat dan sekolah agar intensif pemberantasan sarang nyamuk. Saat ini sudah banyak lakukan. Jangan hanya, karena itu akan membuat nyamuk semakin kebal," kata Hendrar, di Semarang, Senin (5/2/2019) kemarin.

Hendrar mengatakan, penderita DBD di Semarang akibat serangan nyamuk pembawa virus demam berdarah dengue cukup tinggi bulan Januari 2019 lalu.

Baca juga: Sebanyak 12 Korban Meninggal akibat Demam Berdarah di Kediri

Ada 33 korban yang dilaporkan menderita DBD. Oleh karena itu, pencegahan diperlukan dengan menggalakkan upaya 3M.

"Metode paling tepat itu 3M, menguras, mengubur, mendaur ulang sampah," tambahnya.

"Kalau suatu wilayah ada penderita DBD kemudian fogging dalam rangka menenangkan masyarakat. Tapi kalau belum ada korban, maka disupervisi dan tidak direkomendasikan melakukan fogging," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat setidaknya ada 1.204 kasus DBD selama Januari 2019. Dari jumlah itu, 12 orang di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Ada 92 Kasus Demam Berdarah di Gresik, 2 Meninggal Dunia

Kepala Dinas Kesehatan Yulianto Prabowo mengatakan, jumlah tersebut merupakan gabungan kejadian dari dari berbagai daerah di Jateng selama 1 bulan terakhir. Kejadian yang dilaporkan memang berupa DBD atau hanya sekedar panas saja.

Rinciannya, di Sragen terdapat 200 kejadian, Grobogan 150 kejadian, Pati 87 kejadian, Jepara 78 kejadian, Blora 75 kejadian, Purbalingga 76 kejadian, Cilacap 71 kejadian, dan Boyolali 51 kejadian. Di luar daerah itu, penderita DBD dilaporkan di bawah 50 kejadian.

“Data ini di dalamnya bukan hanya DBD, tapi ada yang panas," ujar Yulianto, Kamis (31/1/2019).

Yulianto melanjutkan, dari total kejadian itu, dilaporkan 12 kejadian berujung korban meninggal dunia, yaitu di Brebes 4 kejadian, Jepara 3 kejadian, Kebumen 1 kejadian, Grobogan 1 kejadian, Blora 1 kejadian, Ungaran 1 kejadian, dan Batang 1 kejadian.

"Ada 12 (kejadian) meninggal selama bulan Januari," tambah dia. (K93-14)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com