Diterjang Rob, Kawasan Observasi Penyu Langka di Mampie Porak-poranda

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Kawasan observasi berbagai jenis penyu langka dan dilindungi di Pantai Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, porak-poranda setelah disapu banjir rob sejak dua pekan terakhir.

Selain bibir pantai bergeser beberapa meter, sejumlah fasilitas observasi penyu dan peralatan lainnya rusak.

Pengelola Observasi Penyu Mampie, Muh Yusri, mengaku cemas kawanan penyu langka terancam makin punah lantaran tempat berkembang biak penyu selama ini rusak.

“Hampir setiap tahun bibir Pantai Mampie bergeser beberapa meter dan ini sangat mengkhawatirkan. Tidak hanya ribuan kawasan hektar tambak terancam meluap, tetapi juga kawasan observasi penyu ikut rusak,” tutur Yusri.

Derasnya banjir rob dan erosi akibat kikisan ombak sejak setahun terakhir menyebabkan sekitar 10 meter bibir Pantai Mampie bergeser ke daratan.

Puluhan pohon dan kelapa milik warga yang ditanam untuk menghadang banjir rob ikut tumbang setelah akar-akarnya tercabut dan tergerus banjir rob.

Rumah penyu bersama belasan gazebo yang didirikan komunitas pelestarian penyu di sepanjang bibir Pantai Mampie bertumbangan dan rusak diterjang banjir rob.

Sebagian sempat dievakuasi ke daratan yang lebih tinggi untuk kesekian kalinya agar selamat dari terjangan rob, namun sebgaian lainnya hancur karena tak bisa lagi dipindahkan ke tempat aman.

Banjir rob yang menerjang hingga sebagian warga Mampie terpaksa mengungsi ke tempat aman karena khawatir dengan banjir rob yang terus meninggi dan menghantam kawasan permukiman,

Banjir rob juga sempat menerjang ratusan hektar kawasan tambak udang dan bandeng di Desa Galeso.

Meski banjir rob sudah mulai surut dalam dua hari terakhir, namun masalah tak juga selesai. Pasca-banjir rob, ada ribuan kubik sampah dan pepohonan terbawa banjir memenuhi pesisir pantai, termasuk kawasan observasi penyu di Mampie.