Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aku Habis Membunuh Adikku, Antar Aku ke Kantor Polisi"

Kompas.com - 27/01/2019, 17:42 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Radi (54), warga Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tewas bersimbah darah di dalam rumahnya setelah dibacok oleh kakak kandungnya, Wadiyo (72) menggunakan sebilah arit, Minggu (27/1/2019) pagi.

Pelaku warga Desa Telawah, Kecamatan Karangrayung, Grobogan, itu nekat menghabisi nyawa adiknya sendiri karena berselisih paham tentang batas tanah warisan.

Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agus Supriyadi Siswanto mengatakan, kepolisian langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) beberapa saat setelah menerima laporan dari warga. Jasad korban kemudian dibawa ke puskesmas terdekat untuk diperiksa.

Dari hasil pemeriksaan tim medis, pada fisik korban ditemukan beberapa luka akibat bacokan senjata tajam.

"Korban meninggal dunia di lokasi karena pendarahan serius," kata Agus kepada Kompas.com.

Baca juga: Tak Bisa Garap Lahan Warisan, Warga Magetan Laporkan Kades ke Polisi

Menurut Agus, sebelum kejadian, pelaku mendatangi rumah korban dengan megayuh sepeda ontel. Saat itu, pelaku yang membawa arit menunggu korban di depan rumah karena korban sedang ke pasar bersama cucunya.

Sepulang dari pasar, korban dan pelaku kemudian terlibat pertengkaran karena permasalahan batas tanah warisan.

"Pelaku yang emosi kemudian membacok telinga bawah korban. Korban kemudian berlari ke dalam rumah membawa masuk cucunya. Pelaku lantas masuk dan membacok perut korban hingga tewas," kata Agus.

Sawah

Kapolsek Karangrayung AKP Sukardi menambahkan, permasalahan batas tanah warisan yang diperebutkan oleh pelaku dan korban adalah area persawahan. Pelaku mengaku emosi karena korban terus saja berkata kasar dan membentak-bentaknya.

"Batas sawah yang dipermasalahkan pelaku dan korban. Sebagai kakak, pelaku emosi karena dimaki-maki," kata Sukardi.

Baca juga: 6 Fakta Duel Maut gara-gara Pilihan Capres, Keprihatinan Jokowi hingga Polisi Buru Pemasok Senpi

Dijelaskan Sukardi, usai menghabisi nyawa adiknya, pelaku tidak melarikan diri. Pelaku pulang ke rumah dan bahkan di jalan ia menginformasikan kepada tetangganya bahwa ia baru saja telah membunuh adiknya. Pelaku selanjutnya menyerahkan diri.

"Kepada para tetangga, pelaku bilang begini, 'aku bar mateni adikku (aku habis membunuh adikku), terke aku ning kantor polisi (antarkan aku ke kantor polisi)'," kata Sukardi menirukan ucapan pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com