Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Duel Maut gara-gara Pilpres di Sampang

Kompas.com - 30/11/2018, 13:54 WIB
Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SAMPANG, KOMPAS.com – Aparat Kepolisian Resor Sampang terus menyelidiki kasus duel gara-gara masalah dukungan di pilpres yang menyebabkan Idris (30), warga Desa Temberu Timur, Kecamatan Sokobana, tewas ditembak.

Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman mengatakan, pengakuan tersangka Subaidi (35) saat diperiksa berbelit-belit.

Pada pemeriksaan pertama, tersangka warga Desa Sokobana Laok, Kecamatan Sokobana, Kabupaten Sampang, mengaku menembak korban setelah berpapasan. Namun pada pemeriksaan kedua, pelaku mengaku dari awal sudah merencanakan untuk menembak korban.

Budhi menjelaskan, berdasarkan keterangan pertama, pelaku awalnya pergi ke toko untuk membeli kebutuhan anaknya. Pelaku kemudian berpapasan dengan korban di Sokobana Laok. Pelaku sengaja membawa pistol dengan alasan sering diancam akan dibunuh oleh korban.

Setelah berpapasan, pelaku yang mengendarai motor pelan-pelan kemudian ditabrak oleh korban. Keduanya terjatuh. Korban berusaha melukai pelaku dengan senjata tajam berupa pisau. Namun pelaku mencoba menghindar.

Baca juga: Berawal dari Status soal Pilpres di Facebook, 2 Pria Terlibat Duel, 1 Orang Tewas

Korban kemudian terjatuh karena tidak bisa mengendalikan tubuhnya. Pisau di tangan korban terlepas. Antara pelaku dan korban kemudian bergelut. Korban mencekik leher palaku. Pelaku kemudian memetik pistol yang dipegang dengan jarak yang sangat dekat hingga menembus tubuh korban di bagian dada sampai punggung.

Pelaku kemudian dilepas oleh korban setelah tubuhnya terluka akibat tembakan. Pelaku mengaku bahwa korban masih berusaha melawan dengan melempar batu beberapa kali ke arah pelaku. Namun korban kemudian tersungkur. Pelaku kemudian melarikan diri.

"Pengakuan baru dari pelaku, ternyata sebelum kejadian penembakan, sudah direncanakan matang. Bukan berpapasan di jalan secara kebetulan," ujar Budhi Wardiman, Jumat (30/11/2018).

Budhi mengungkapkan, berdasarkan pengakuan dari pelaku, korban sengaja ditelepon untuk datang ke lokasi kejadian dengan alasan pelaku ingin memasang gigi. Setelah sampai di lokasi, korban kemudian ditembak oleh pelaku hingga terkapar.

"Pengakuan pelaku di mana korban menabrak pelaku dan melawan menggunakan senjata tajam masih perlu kami selidiki lagi. Sebab tidak ada yang melihat saat kejadian," ungkap Budhi.

Baca juga: Polres Sampang Amankan Satu Orang Lagi Kasus Penembakan Tukang Gigi

Termasuk pengakuan baru lainnya. Pistol yang digunakan untuk membunuh korban bukan pistol rakitan. Melainkan pistol Barreta kaliber 9 dengan amunisi 22 buah. Dua amunisi sudah ditembakkan pelaku. Namun satu yang mengenai tubuh korban. Sebanyak 20 sisa amunisi yang berada dalam pistol produk Itali tersebut sudah diamankan oleh Polres Sampang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com