Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim SAR Gabungan Percepat Proses Pencarian Korban Banjir di Jeneponto

Kompas.com - 26/01/2019, 06:45 WIB
Hendra Cipto,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.com – Basarnas mengirimkan bantuan satu tim dari Makassar dan satu tim dari Kabupaten Bantaeng untuk mempecepat proses pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

“Operasi SAR kali ini, kami memberangkatkan dua tim asal dari Pos SAR Bantaeng dan hari ini satu tim dari Makassar, untuk membantu mempercepat proses pencarian terhadap warga Desa Sapanang, Kabupaten Jeneponto, yang menjadi korban banjir,” kata Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mustari, dalam rilisnya, usai memantau langsung lokasi terdampak banjir di daerah Jeneponto, Jumat (25/1/2019).

Baca juga: Status Tanggap Darurat Bencana di Sulsel Berlaku hingga 29 Januari

Selain menemui tim SAR gabungan di Desa Sapanang, Mustari juga berkoordinasi langsung dengan Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar. Dalam koordinasi itu, Mustari meminta dukungan dari Pemerintah Daerah untuk proses pencarian korban.

"Dalam melakukan pencarian, jangan lupa untuk selalu menjaga diri, jaga kesehatan, jaga kekompakan dalam tim, dan yang paling utama adalah tetap perhatikan safety," pesan Mustari, kepada para tim SAR gabungan, pada briefing yang ia pimpin langsung.

Sebelumnya telah diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto mencatat sebanyak 13 orang meninggal dunia, 4 orang dinyatakan hilang, dan sebanyak 438 rumah rusak serta terseret banjir bandang yang melanda Sulawesi Selatan, sejak (22/1/2019) pagi.

“Hingga kini, tercatat sebanyak 13 orang meninggal dunia, 4 orang dinyatakan hilang, dan 438 rumah warga rusak berat termasuk terseret banjir bandang di Kabupaten Jeneponto. Terbesar dampak banjir bandang itu, di Kecamatan Kelara,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jeneponto, Anwaruddin Munafar, ketika dikonfirmasi, Jumat (25/1/2019) petang.

Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang 106 Desa di Sulsel, 59 Orang Meninggal dan 25 Hilang

Menurut Anwaruddin, banjir bandang ini terjadi akibat luapan air sungai yang berasal dari pegunungan di Kabupaten Gowa.

Selain 438 rumah warga rusak, lanjut Anwaruddin, sebanyak 15 jembatan ambruk dan banyak jalan yang rusak akibat banjir bandang tersebut. Diperkirakan kerugian materil akibat banjir tersebut mencapai Rp 200 miliar.

Kompas TV Pascabanjir yang melanda Makassar, Sulawesi Selatan warga Perumnas Antang mulai membersihkan rumah mereka. Mereka kembali setelah air sepenuhnya surut pada Jumat (25/1/2019) pagi. Seperti warga di blok 8 Perumnas Antang, air yang telah surut sejak Kamis (24/1/2019) sore, membuat mereka pagi ini kembali ke rumah untuk mengecek keadaan rumah mereka. Kondisi rumah yang mereka tinggal selama 4 hari ini dipenuhi oleh sisa lumpur yang terbawa oleh air banjir. Beberapa perabotan rumah seperti benda-benda elektronik rusak akibat terendam air beberapa hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com