Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Longsor Terjang 106 Desa di Sulsel, 59 Orang Meninggal dan 25 Hilang

Kompas.com - 25/01/2019, 17:26 WIB
Hendra Cipto,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Sebanyak 106 desa di 13 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan terdampak banjir dan longsor yang terjadi sejak Selasa (22/1/2019).

Dilaporkan, 59 orang meninggal dan 25 orang hilang yang hingga Jumat (25/1/2019) masih dalam proses pencarian.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho merilis, data dampak bencana banjir dan longsor di Sulsel hingga Jumat (25/1/2019) siang tercatat 59 orang meninggal, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka.

“Akibat banjir dan longsor di Sulsel, sebanyak 6.596 orang terdampak, 3.481 orang mengungsi, 79 unit rumah rusak (32 unit hanyut, 26 rusak berat, 2 rusak sedang, 14 rusak ringan, 5 tertimbun), 4.857 unit rumah terendam, dan 11.876 hektar sawah terendam banjir. Kerusakan sarana fisik antara lain 10 jembatan, 16,2 km jalan, 2 pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, 6 fasilitas pemerintah, dan 22 unit sekolah,” rinci Sutopo.

Menurut Sutopo, penanganan darurat bencana banjir, longsor dan puting beliung di Sulawesi Selatan terus dilakukan. Dampak bencana besar karena 106 desa terdampak bencana yang tersebar di 61 kecamatan di 13 kabupaten/kota yaitu Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap, Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.

Baca juga: Pengungsi Banjir Gowa Mencapai 3.534 Orang, Banyak yang Belum Terima Bantuan

Dia menyebutkan, banjir dan longsor menyebabkan banyak korban dan kerusakan di sejumlah wilayah. Dampak bencana banjir menyebabkan 45 orang meninggal dunia, 24 orang hilang, 46 orang luka, 6.596 orang terdampak dan 3.481 orang mengungsi.

Selain itu, bencana tersebut juga mengakibatkan 73 rumah rusak (24 rusak berat, 12 rusak ringan, 32 hanyut, 5 tertimbun), 12 fasilitas peribadatan, 2 pasar, 10 jembatan, 16,2 kilometer jalan, 11.876 hektar sawah terendam.

“Sedangkan longsor menyebabkan 14 orang meninggal dunia, 1 orang hilang dan 1 orang luka. Longsor yang menimbulkan banyak korban terjadi di Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju Kab Gowa. Longsor terjadi saat hujan lebat. Material longsor menutup separuh Dusub Pattiro dan menimbun belasan rumah,” bebernya.

Baca juga: 5 Fakta Bencana Banjir dan Longsor di Sulsel, Balita Meninggal Kedinginan hingga Helikopter Bantuan Diserbu Warga

Sutopo menuturkan, material longsor berasal dari bukit Pattiroang yang berada di belakang perkampungan. Saat kejadian, sisi bukit tiba-tiba runtuh disertai gemuruh tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.

Berikut sebaran dampak bencana per kabupaten/kota:

1. Jeneponto (banjir): 10 orang meninggal, 3 orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat).

2. Maros (banjir): 4 orang meninggal, 1.200 orang terdampak, 251 orang mengungsi, 552 unit rumah terendam, 8.349 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan.

3. Gowa (banjir dan longsor): 44 orang meninggal, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 mengungsi, 10 rumah rusak (5 rusak berat, 5 tertimbun), dan 1 jembatan rusak.

- Banjir : 30 orang meninggal, 20 orang hilang, 45 orang luka, 2.121 mengungsi, 10 rumah rusak (5 rusak berat, 5 tertimbun), 604 terendam, 1 jembatan

- Longsor : 14 orang meninggal, 1 orang hilang dan 1 luka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com