Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Tanggap Darurat Bencana di Sulsel Berlaku hingga 29 Januari

Kompas.com - 25/01/2019, 22:26 WIB
Hendra Cipto,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menyatakan, status tanggap darurat bencana berlaku hingga 29 Januari 2019 mengingat cuaca buruk diprediksi berlangsung hingga hari itu.

“Untuk status tanggap darurat akan dilakukan hingga 29 Januari, karena melihat cuaca ekstrem diprediksi hingga waktu tersebut,” kata Nurdin dalam rilisnya seusai melakukan peninjauan di lokasi terdampak bencana alam banjir bandang di Desa Sapanang, Kabupaten Jeneponto, Jumat (25/1/2019).

Menurut Nurdin, setelah status tanggap darurat bencana berakhir, pihaknya akan menggelar rapat dengan 10 kepala daerah di Sulsel yang wilayahnya terdampak banjir dan longsor, untuk membahas normalisasi.

“Mudah-mudahan setelah itu kita akan duduk sama-sama, siapa menanggung apa. Supaya masyarakat bisa normal kembali. Kemarin pemerintah pusat sudah memberikan kontribusi untuk penanganan darurat. Kita juga lagi membentuk peduli bencana untuk membantu, kita lihat kasus per kasus, dari 10 kabupaten yang merasakan dampak (terparah) adalah Gowa, Jeneponto," sebutnya.

Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang 106 Desa di Sulsel, 59 Orang Meninggal dan 25 Hilang

Nurdin juga mengatakan, Kabupaten Jeneponto adalah salah satu daerah yang terkena dampak terparah. Selain korban jiwa, sebagian rumah mereka rusak, bahkan ada yang hanyut. Demikian juga dengan persawahan warga mengalami rusak berat.

“Langkah awal yang ditempuh adalah bagaimana masyarakat memiliki tempat tinggal untuk mengungsi dan logistik sampai kepada mereka. Pemprov Sulsel dalam hal ini melakukan kerja sama dengan TNI-Polri dan petugas pertolongan atau petugas gabungan. Pasca-banjir dan longsor ini, Pak Bupati, provinsi dan pusat kita akan kolaborasi untuk menyelesaikan masalah yang ada," tuturnya.

Nurdin menyatakan, kerugian material akibat bencana banjir dan longsor masih dihitung. Terkait jalan, Nurdin mengatakan, saat ini telah turun tim bersama untuk mendata dan upaya perbaikan, baik dari Balai Jalan Nasional, Bina Marga, Pemprov Sulsel dan kabupaten untuk melakukan langkah cepat.

"Kalau Jeneponto saja butuh Rp 100 miliar lebih, ini termasuk kerugian ternak, pertanian, rumah-rumah. Ini kita bicara kerugian (Rp 100 miliar). Pokoknya pemerintah hadir, bencana ini adalah duka untuk kita semua. Kita turut merasakan duka ini, tentu pemerintah hadir untuk ikut merasakan dan sekaligus memberikan solusi," ujar Nurdin.

Baca juga: 5 Fakta Bencana Banjir dan Longsor di Sulsel, Balita Meninggal Kedinginan hingga Helikopter Bantuan Diserbu Warga

Nurdin menambahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah datang memberikan bantuan logistik, Kamis (25/1/2019).

"Tidak usah ragu, di Palu saja banjir logistik. Ini di kampung kita sendiri, tidak usah ragu. Ini kita mau rapat di rumah Pak Bupati," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com