Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBD Mewabah, 2 Meninggal, 175 Lainnya Dirawat di Puskesmas dan RSUD Sumedang

Kompas.com - 24/01/2019, 15:24 WIB
Aam Aminullah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com — Penyakit demam berdarah mewabah di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Humas RSUD Sumedang Iman Budiman mengatakan, sejak awal tahun 2019 hingga Kamis (24/1/2019) ini, pihaknya menerima pasien suspect (terduga) demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 175 orang.

"Yang meniggal dunia karena DBD ada dua orang, yang satu pasien limpahan dari kabupaten lain. Sementara yang satunya lagi memang orang Sumedang," ujar Iman kepada Kompas.com, Kamis siang.

Baca juga: Chikungunya dan DBD Mewabah di Sumedang

Iman menuturkan, selain 2 korban meninggal dunia itu, saat ini ada 13 orang yang masih menjalani perawatan intensif di RSUD Sumedang. "Sementara sisanya dirawat di puskesmas-puskesmas terdekat," tutur dia.

RSUD Sumedang sempat kewalahan dengan banyaknya pasien yang harus dirawat. Namun, hari ini kondisi kembali normal seiring membaiknya pasien, khususnya pasien terdugaDBD yang dirawat.

Salah seorang pasien, Ia (45), warga Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, mengatakan anaknya dinyatakan positif DBD dan telah dirawat di RSUD Sumedang sejak seminggu lalu.

"Awalnya anak saya demam dan panasnya tinggi, saat diperiksa anak saya positif demam berdarah. Di desa kami banyak yang kena DBD. Anak saya saja datang ke sini bersama beberapa orang yang berasal dari desa kami," ucap dia.

Baca juga: Kasus DBD di Januari 2019 di DKI Naik Hampir Dua Kali Lipat dari Januari 2018

Ia berharap, Pemkab Sumedang dapat memberikan solusi untuk penanganan mewabahnya DBD di wilayah Kecamatan Cisitu.

"Iya, katanya banyak juga yang kena DBD itu di kecamatan kami. Kami berharap dari pemerintah melakukan fogging, khususnya di desa kami yang memang banyak anak-anak kena demam berdarah," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com