Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Sungkan, Wahid Husein Izinkan Setnov Buat Saung di Lapas Sukamiskin

Kompas.com - 24/01/2019, 06:34 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Mantan Kalapas Sukamiskin Wahid Husen sempat mengizinkan pembuatan saung di Lapas Sukamiskin yang di minta mantan Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov), meskipun pada kenyataannya saung tersebut tidak pernah terealisasi.

Hal tersebut terungkap saat Wahid menjadi saksi dalam sidang suap Kalapas Sukamiskin dengan terdakwa Fahmi Darmawansyah di Pengadilan Tipikor Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/1/2018).

Saat itu Wahid ditanya hakim soal perizinan pembuatan saung yang selama ini menyalahi aturan. Selama menjabat baru satu kali Wahid memperbolehkan pembuatan saung, yakni untuk Setya Novanto. "Mintanya memang tidak secara langsung," kata Wahid.

Baca juga: Menangis di Sidang Suap Lapas Sukamiskin, Dirjen PAS Bersumpah Tak Terima Tas

Hakim menanyakan alasan wahid mengizinkan Setnov membangun saung di Lapas Sukamiskin. Sungkan menjadi alasan Wahid memberikan izin tersebut. "Karena (mantan) Ketua DPR, saya sungkan," katanya.

Tak hanya itu, Setnov pun berkata kepadanya bahwa banyak anggota DPR yang akan datang. Lantaran tidak ada tempat akhirnya Wahid mengizinkan pembuatan saung tersebut. "Katanya banyak tamu dari DPR yang datang. Ya waktu itu enggak ada tempat," katanya.

Sebelumnya, Wahid mengaku bahwa saung elit tersebut sudah ada sejak dirinya menjabat Kalapas Sukamiskin. Ia tidak tahu siapa pembuat saung tersebut.

"Saung itu sudah ada ketika saya disana. Saya tidak tahu siapa yang bikin. Rata-rata milik (warga binaan) tipikor. Salah satunya milik Fahmi," katanya.

Baca juga: Jaksa Ungkap Pegawai Lapas Sukamiskin Dapat THR dari Iuran Saung Warga Binaan

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Wahid yang dibacakan Hakim, saung tersebut ada dua kategori yang umum dan pribadi. "Yang depan pakai rumbai itu pribadi, yang umum itu di belakang," katanya.

Wahid mengakui bahwa pembangunan saung tersebut menyalahi aturan, pasalnya dibangun tidak menggunakan uang negara. Wahid pun sempat mengusulkan ke Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM untuk membuat bangunan yang layak.

Menurutnya, saung tersebut juga sangat membantu ketika ada pengunjung warga binaan, pasalnya ruang tungu yang ada saat itu dinilai kurang layak. Apabila ada penggantinya, bahkan Wahid berencana untuk membongkar saung yang menjadi salah satu fasilitas mewah di Lapas tersebut.

"Saya waktu itu buat usulan bikin yang layak ke Kanwil (Kemenkum HAM). Rencananya saya mau membongkar asal ada penggantinya, karena tidak ada tempat yang layak," kata Wahid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com