Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan, Desa di Kediri Ini Justru Kekurangan Air

Kompas.com - 15/01/2019, 18:29 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Khairina

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Meski sudah memasuki musim penghujan, sebuah desa di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terpaksa masih mengandalkan bantuan air bersih yang disuplai pemerintah karena mengalami kekurangan air.

Desa Sepawon yang berada di Kecamatan Plosoklaten, berada di kawasan kaki Gunung Kelud.

Kepala Desa Sepawon Puguh mengatakan, sebagian wilayahnya saat ini memang kekurangan air karena sumber-sumber air yang ada di desanya debit airnya relatif kecil.

"Karena alirannya kecil itu, tidak cukup untuk menutup kebutuhan air di sebagian wilayah," ujar Puguh, Selasa (15/1/2019).

Kondisi ini, Puguh menambahkan, sudah terjadi sejak sekitar 4 bulan yang lalu. Bahkan situasi kekurangan air ini menurutnya situasi yang baru dialaminya seumur hidupnya.

"Dulu tidak pernah sampai kekurangan air," ungkapnya.

Baca juga: Galian C Ilegal di Kota Tasikmalaya Sebabkan Bencana Kekeringan Parah

Penyebab semua itu, kata dia, karena beberapa faktor. Misalnya karena musim kemarau yang lalu yang dianggapnya cukup panjang dan musim penghujan saat ini yang belum mencapai puncaknya.

Sedangkan pendistribusian air itu dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Setiap hari setidaknya ada 3 tangki air dengan total 12.000 liter air yang disalurkan.

Pembagian air bersih itu disalurkan untuk warga yang ada di Dusun Petung Ombo, Dusun Gatok, serta Dusun Badek mendapatkan bantuan air.

Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randi Agata mengatakan, pendistribusian air itu sudah dilakukan sejak 17 September 2018 yang lalu dan sempat terhenti pada November. Namun akhirnya kembali dilakukan pendistribusian hingga saat ini.

"Pendistribusian akan terus dilakukan hingga kebutuhan air tercukupi," ujar Randi.

Dari hasil observasi yang dilakukan BPBD, Randi mengatakan, penyebab kekurangan air bersih itu karena Sumber Air Clangap sebagai penyangga kebutuhan air bersih mengalami penyusutan.

Penyebabnya diantaranya karena banyaknya pohon besar yang ada di wilayah itu ditebangi untuk membuka lahan pertanian.

Sehingga, pihaknya merekomendasikan adanya penanaman kembali pohon-pohon di wilayah itu terutama yang ada di sekitar sumber air Clangap. 

Kompas TV Area persawahan di Kecamatan Ciasem, Sukamandi dan Patokbeusi sudah 2 bulan terakhir kekeringan. Petani di 3 kecamatan itu pun tidak bisa menanam benih padi di sawah mereka menyusul masih rendahnya curah hujan serta terhentinya pasokan air dari Waduk Jatiluhur. Tidak banyak yang bisa dilakukan petani selain berharap hujan segera turun untuk mengairi sawah mereka. Sejumlah petani lain yang sempat menanam benih dengan pasokan air seadanya mendapati padi mereka tumbuh tidak maksimal. Hasil panennya hanya bisa digunakan sebagai pakan ternak.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com