MAGETAN, KOMPAS.com – Belum turunnya hujan berdampak pada kekeringan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Kekeringan di wilayah tersebut tercatat semakin meluas.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magetan Fery Yoga mengatakan, kekeringan tersebut berdampak pada 5.000 waga di Kecamatan Karas dan Kecamatan Parang. Warga kekurangan air bersih.
Jumlah warga terdampak naik dari data sebelumnya, sebanyak 3.000 jiwa.
“Di Kecamatan Karas (kekeringan) bertambah 3 dusun, sementara di Kecamatan Parang, kekeringan terjadi di Desa Sayutan,” ujarnya Senin (29/10/2018).
Baca juga: Kritis Seminggu, Pengemudi CRV Yang Terguling di Magetan Meninggal
Akibat belum turunnya hujan sejumlah sumur warga di Kecamatan Karas mengalami kekeringan.
Untuk mengatasi kesulitan warga terhadap kebutuhan air bersih, Pemerintah Kabupaten Magetan kemudian melakukan dropping air dengan menggunakan mobil tangki.
“Pembagian air bersih di dukuh Sidorejo Janglengan menggunakan tandon sebanyak 2 buah dan penampungan dari terpal-terpal 5 buah,” imbuh Fery.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, Kabupaten Magetan diperkirakan baru akan diguyur hujan pada pertengahan bulan November.
Baca juga: Gelembungkan Dana Desa, Kepala Desa di Magetan Terancam 20 Tahun Penjara
Musim kemarau selain menimbulkan kekeringan juga membuat intensitas kebakaran lahan dan hutan juga mengalami peningkatan.
“Kita imbau warga tidak melakukan pembakaran lahan, mengingat musim kemarau sangat rentan membuat kebakaran meluas,” ucap Fery.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.