Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Ompok, Tawes, dan Baung, Jadi Harapan di Hilir Citarum...

Kompas.com - 07/01/2019, 21:32 WIB
Farida Farhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Meski sempat disebut sebagai salah satu sungai terkotor di dunia, masih ada harapan pengembalian ekosistem Sungai Citarum.

Sebab, siswa pecinta alam di Karwang menemukan tiga spesies ikan langka di hilir Sungai Citarum.

Ikan itu adalah ompok (Ompok bimaculatus), tawes (Barbonymus gonionotus) dan baung (Hemibagrus nemurus), yang berdasarkan penelitian biolitik di Sungai Citarum oleh Ecological Observation (Ecoton) masuk 50 ikan di sungai itu yang punah.

Ketiga ikan itu diidentifikasi oleh siswa SMKN Rengasdengklok yang tergabung dalam organisasi pecinta alam 'Bara Rimba', yang melakukan 'Ekspedisi Trilogi' di hilir Citarum.

Baca juga: Ridwan Kamil Ingin Anggaran Penanganan Citarum Lebih Kompak

Selama lima hari, mereka menyusuri hilir Citarum dari Tunggak Jati, Karawang Barat, hingga Kuta Ampel di Batu Jaya, sepanjang 40 kilometer. Mereka juga menanyai para pemancing di sepanjang hilir Citarum.

Ekspedisi di hilir Citarum tersebut dilakukan untuk menyurvei kondisi dan memahami flora, fauna serta ikan yang masih bisa ditemukan di habitat aslinya.

"Ditemukannya 3 spesies terancam punah di Sungai Citarum menjadi pertanda masih adanya harapan untuk mengembalikan ekosistem Sungai Citarum. Apalagi, salah satu spesies yang teridentifikasi tersebut adalah ikan yang sangat tergantung pada air sungai yang sehat," ujar penanggung jawab ekspedisi dan Kepala Satuan Bara Rimba, Nanang, Senin (7/1/2019).

Ditemukannya ompok, baung, dan udang galah, dipercaya jika di hilir Citarum, pencemaran tidak terlalu parah. Ada sejumlah teori yang menjelaskan jika kondisi air di hilir Citarum cenderung masih baik.

"Ada yang menduga Citarum hilir tak begitu tercemar karena limbah dari hulu mengendap di 3 waduk. Teori lain menyebut, distribusi air dari banyak anak Sungai Citarum, membasuh limbah dan polutan hingga kondisi air di hilir masih baik," ungkap dia.

Nanang menuturkan, ikan ompok, tawes dan baung terdaftar dalam hewan hampir terancam (near threatened) Red List International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) 3.1.

“Sungai Citarum dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia dengan segala polutannya, namun kita menemukan secercah harapan ketika menemukan ikan ompok bimaculatus dan udang galah,” kata dia.

Penemuan ompok di Citarum mengagetkan peneliti dari Ecoton. Sebab, di Sungai Brantas yang kondisi airnya lebih baik dari Citarum, ikan jenis itu sudah tak ditemukan.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Ketidakkompakan Jadi Sebab Pemulihan Citarum Belum Berhasil

"Kami di Brantas tidak pernah menemukan ompok, dan hanya di daerah hulu Sungai Porong yang kualitas airnya masih cukup baik dengan dasar sungai berupa batu pasir ditemukan udang galah," ungkap Riska Darmawanti, peneliti dari Ecoton.

Komandan Distrik Militer (Dandim) 0604 Karawang Letkol (Inf) Endang Sumardi mengungkapkan, pengembalian habitat Sungai Citarum dihadapkan pada padatnya penduduk dan kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya sungai, serta pabrik yang membuang limbah sembarangan.

"Dengan sudah teridentifikasi habitat di Sungai Citarum hilir, rencana kedepannya seperti apa untuk mengembalikan habitatnya seperti semula," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com