BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bakal mulai merealisasikan program penanganan Sungai Citarum mulai tahun ini. Namun, ia berharap proses penganggaran untuk program Citarum lebih kompak.
Ia mengamati, sejauh ini perbaikan Sungai Citarum memperlihatkan progres signifikan. Meski demikian, ragam proyek yang dikerjakan masih terkesan sendiri-sendiri.
"Begini, Citarum itu banyak mengalami kemajuan oleh stakeholder dan pihak-pihak, apalagi TNI. Tapi masih ada problem, kita gak bisa tutup mata. Hasil evaluasi di Kemenkomaritim ditemukan kekurangkompakan dalam penganggaran," kata Emil, sapaan akrabnya, di Bandung, Kamis (3/1/2018).
Karena itu, mulai tahun ini ia berharap seluruh elemen dapat bersinergi dalam proses perbaikan Sungai Citarum. Salah satu caranya, ia akan membuat pusat komando penanganan Citarum sebagai markas para pengambil keputusan.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Anggaran untuk Penataan Sungai Citarum Masih Kurang
"Maka di Perpres, Dansatgas yakni Gubenrur ditugaskan membereskan itu. Maka pada 2019 kekurangkompakan itu kita akan perbaiki dengan cara, satu membentuk pusat komando Citarum bikin ruang khusus, jadi rapat dan mengambil keputusannya di situ tidak boleh sendiri-sendiri lagi," tutur Emil.
"Kedua, anggaran juga harus terkoordinasi jangan sampai kayak kemarin TNI harus pinjam-pinjam uang gara-gara ketidakkompakan dalam penganggaran," tambahnya.
Ia pun membantah bahwa dirinya tak mengapresiasi kinerja para pihak dalam program Citrarum Harum. Hanya saja, ada beberapa program yang selama ini tak berjalan beriringan.
"Jadi tidak betul saya tidak mengapresiasi. (Ada persoalan) bukan tentang peran, tapi dalam penganggaran. Akibatnya apa mereka bekerja sendiri khususnya instansi pemerintah, ini mengakibatkan tidak ada sinkron. Pak Luhut nanya kenapa, karena tidak ada dirijennya yang mengatur. Apa mengerjakan apa, apakah ngegas, ngerem, itu tidak ada polanya. Sehingga 2019 lebih kompak," jelasnya.
Baca juga: Ini Solusi untuk Sungai Citarum yang Dipaparkan Ridwan Kamil di Depan Menteri Luhut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.